Liputan6.com, Malang - Hasil imbang 1-1 yang didapat Sriwijaya FC di kandang Arema Cronus pada leg 1 babak semifinal Piala Presiden 2015 membuat pelatih Sriwijaya, Benny Dollo pasrah. Bendol sadar, kekuatan Arema sudah teruji dan pemain mereka kenyang pengalaman.
Pada pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 4 Oktober 2015, pemain bertahan Sriwijaya, Wildansyah menyelematkan muka Laskar Wong Kito dari kekalahan. Dia membalas gol Arema yang dicetak Cristian Gonzales. Meski bermain imbang, baik Arema dan Sriwijaya sama-sama masih memiliki peluang ke partai final.
Advertisement
"Saya kira semua masyarakat Indonesia sudah paham kekuatan Arema. Tidak ada startegi yang kami kembangkan," ujar pelatih kondang itu pada jumpa pers usai pertandingan.
Mantan pelatih Persija Jakarta ini hanya meminta tim untuk memperkuat barisan pertahanan sepanjang pertandingan. Bendol meminta tim untuk mengawasi pergerakan 'Si Gila' alias Cristiano Gonzales. "Kami cuma mengembangkan sektor pertahanan," sambung Bendol.
Kendati bermain imbang, Sriwijaya tetap memiliki keuntungan mendapat gol tandang. Meski begitu, Bendol meminta tim agar jangan terlena. Menurut dia, segala kemungkinan masih bakal terjadi di leg 2 ketika Arema menjamu Sriwijaya di Stadion Jakabaring, Palembang, 11 Oktober 2015 mendatang. "Satu gol belum berarti kami lolos. Kami harus evaluasi lagi dan mematangkan strategi untuk pertemuan kedua."
Pertandingan ini meninggalkan catatan tersendiri bagi Sriwijaya. Kanjuruhan benar-benar angker buat tim besutan Benny Dollo ini. Dalam tiga lawatan terakhir, Sriwijaya FC gagal memetik kemenangan. Sriwijaya terakhir mengalahkan Arema di Kanjuruhan pada 2012 lalu dengan skor telak 5-1 di ajang ISL pada 8 Januari 2012.
Meski demikian, suporter SFC bisa bangga. Pertama kali dalam empat pertandingan terakhir, Arema dan Sriwijaya bermain imbang di semua ajang kompetisi sejak 2011. Sebelumnya, Singo Edan selalu mampu memetik kemenangan di rentang waktu tersebut. (Rjp/Win)