Indonesia Punya Kopi Termahal di Dunia

Kopi ini menjadi simbol penting bahwa Indonesia merupakan penghasil kopi terbaik di dunia.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 04 Okt 2015, 18:45 WIB
Biji Kopi

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan punya cara seru merayakan Hari Kopi Internasional (International Coffee Day) yang diluncurkan pada Kamis lalu (1/10/2015), di arena World Expo Milano (WEM), di Milan, Italia. Indonesia membagi-bagikan kopi luwak gratis.

Kopi termahal di dunia itu menjadi simbol penting bahwa Indonesia merupakan penghasil kopi terbaik di dunia. Sambil menyeruput kopi luwak, para pengunjung Paviliun Indonesia di arena WEM diminta memberi sumbangan sukarela untuk diberikan kepada para petani di daerah Getasan, Jawa Tengah, Indonesia.

"Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbaik dunia. Itulah yang tengah gencar kami citrakan dalam setiap ajang internasional," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, kemarin, Jumat (2/10).

Paviliun Indonesia di arena WEM menggelar 'Indonesia Coffee Week'. Paviliun Indonesia memberikan edukasi mengenai kopi Indonesia lewat workshop dan business networking. Kemeriahan juga terjadi dalam kegiatan cupping, minum kopi gratis, dan pemutaran film tentang kopi Indonesia.

Tak hanya menikmati kopi luwak gratis sambil beramal, para pengunjung juga diajak untuk mengenal lebih jauh lewat ragam permainan interaktif dengan tema kopi.

“Kami berharap masyarakat dunia makin tertarik pada kopi unggulan Indonesia sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap kopi Indonesia,” ujar Nus.

Parade Kopi

Negara-negara produsen dan importir yang tergabung dalam International Coffee Organization (ICO) telah menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional pada Maret 2014 lalu.

Pada tahun ini, sebanyak 75 negara anggota ICO dan belasan asosiasi kopi dunia berkumpul di Italia dalam GlobalCoffee Forum untuk merayakan solidaritas untuk fair trade produk kopi sekaligus mendeklarasikan Hari Kopi Internasional.

Peringatan hari kopi dunia ditandai dengan parade kopi. Parade Kopi diikuti perwakilan negara eksportir kopi, seperti Burundi, El Salvador, Ethiopia, Republik Dominika, Guatemala, Kenya, Rwanda, Uganda, Yaman, dan Timor Leste.

Tak ketinggalan pula beberapa negara penyuplai kopi seperti Brasil, Vietnam, Kolombia, dan Indonesia. Negara importir dan pengolah kopi mengikuti di belakangnya dengan bendera dan berbagai atribut, seperti cangkir kopi, mesin kopi, dan lainnya.

“Negara-negara produsen dan eksportir kopi berpakaian tradisional dan membawa bendera serta 1 kilogram biji kopi dalam karung tradisional khas masing-masing negara. Kopi yang dibawa produsen kopi tersebut kemudian dicampur menjadi Coffee of the World: The Expo Coffee Blend,” tutur Nus.

Seluruh dunia memperkenalkan keanekaragaman budaya produksi dan pengolahan kopi dari masing-masing negara. Begitu pula dengan Indonesia. Perayaan megah itu ditutup dengan deklarasi sekaligus peluncuran Hari Kopi Internasional secara resmi oleh CEO illycaffè S.p.A Andrea Illy, Presiden Komite Kopi Italia Mario Cerutti, serta Direktur Eksekutif ICO Roberio Silva.

Mereka telah mempersembahkan satu hari itu hanya untuk kopi. Produk yang paling dicintai dan paling populer di seluruh dunia. Setidaknya dua miliar cangkir kopi dalam sehari diminum oleh seluruh umat manusia di dunia.

Tahun ini, Italia beruntung bisa menjadi arena perayaan hari kopi dunia. Seperti diketahui, Italia merupakan konsumen kopi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman dengan total konsumsi mencapai 546,78 ribu ton pada 2014.

Ekspor kopi Indonesia ke Italia selama lima tahun terakhir mengalami tren positif sebesar 10,14%. Tahun lalu, Indonesia mengekspor kopi sejumlah 29,75 ribu ton dengan nilai USD 69,64 juta. Nilai ekspor selama periode Januari-Juni 2015 meningkat tajam sebesar 65,86% dari USD 26,66 juta menjadi USD 44,21 juta dibandingkan periode yang sama setahun lalu. (Ndw/Igw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya