Liputan6.com, Cilegon - Ratusan anggota Marching Band Gita Surosowan (MBGS) Banten siap memeriahkan dan menyuguhkan penampilan terbaik saat peringatan HUT ke-70 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten pada Senin 5 Oktober 2015.
Tak sekadar memainkan alat musik marching band, para peraih medali perak dalam ajang Drum Corps International (DCI) di Amerika Serikat itu didapuk memainkan teater kolosal Panglima Besar TNI Sudirman - jenderal bintang 5 yang terkenal dekat dengan rakyat saat perang gerilya mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada dekade 1940-an.
Advertisement
Agar lebih menghayati peran Jenderal Sudirman, Gubernur Banten Rano Karno yang juga aktor senior, mengajak ratusan personel MBGS Banten menonton film 'Jenderal Sudirman' di bioskop.
"Anak-anak Gita Surosowan (agar) punya bayangan untuk tampil 5 Oktober mendatang. Karena kita bikin drama kolosal Sudirman. Permintaan dari Panglima (TNI Jenderal Gatot Nurmantyo), Panglima melihat ruh (roh) TNI ada di Sudirman," ucap Rano Karno di Cilegon, Banten, Sabtu 19 September lalu.
Kota Cilegon bakal menjadi tuan rumah dalam perayaan HUT ke-70 TNI. Sementara pemilihan tema tentang sosok Jenderal Sudirman dalam teater, karena strategi perang gerilya Jenderal Sudirman diakui dunia sebagai strategi perang terbaik.
TNI Bersama Rakyat
HUT TNI kali ini mengambil tema 'Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap, Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian'. Lebih dari 5.000 personel TNI bakal terlibat dalam acara ini.
"Tema ini merefleksikan niat, tekad, dan semangat patriotik dan profesionalisme prajurit TNI untuk berbuat dan berkarya yang jauh lebih baik, lebih berkualitas dan lebih berkapasitas dalam bingkai NKRI," ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat ditemui di acara gladi resik peringatan HUT ke-70 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten, Sabtu 3 Oktober 2015.
Jenderal Gatot mengatakan, dalam sejarahnya, TNI lahir dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan selamanya untuk rakyat. Karena pada saat zaman dahulu, TNI berjuang bersama rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
"Bagi TNI, sikap patriotik sejati dan peningkatan profesionalisme serta keberadaannya dicintai rakyat adalah kunci kekuatan TNI dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan negara," terang dia.
Dia berharap, dalam peringatan HUT ke-70 TNI ini, anggota TNI mampu lebih meningkatkan profesionalisme, disiplin, serta semangat juang mempertahankan keutuhan NKRI.
"Dengan kebersamaan dan kemanunggalan TNI dan rakyat, dapat diyakini akan menjadi daya tangkal yang maha dahsyat guna menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI," tegas dia.
'Pertempuran' 3 Matra
Pada puncak peringatan HUT ke-70 TNI pada Senin 5 Oktober 2015, akan menampilkan atraksi bela diri Yongmoodo oleh 3.233 prajurit TNI AD. Gerakan yang ditampilkan adalah yonghobob, gibon, sasu, teknik jatuh, perkelahian tanpa alat, perkelahian dengan alat.
Atraksi pertempuran juga bakal ditampilkan. Matra TNI AL mendemonstrasikan operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi laut gabungan dalam rangka memperlihatkan keunggulan laut dan operasi amfibi untuk mengembalikan kedaulatan NKRI.
Matra TNI AU juga akan menampilkan bagaimana pesawat perang Sukhoi hingga F-16 berperang mengamankan kedaulatan udara Indonesia. Mereka juga akan memamerkan atraksi dari pesawat Jupiter.
Pasukan yang terlibat parade dan defile adalah batalyon gabungan pamen TNI yang berjumlah 269 anggota. Lalu brigade upacara I gabungan TNI 809 anggota dari POM TNI, Wan TNI, dan akademi TNI.
Brigade upacara II TNI AD berisi 809 personel dari Kopassus dan 2 batalyon Kostrad. Brigade upacara III TNI AD berisi 809 personel dari Kesatuan 300/R, Batalyon 312/KH dan Batalyon 201/JY. Brigade upacara IV TNI AL beranggotakan 809 personel dari batalyon bintara, tamtama pelaut, tamtama Marinir, kemudian Brigade upacara V TNI AU beranggotakan 809 personel terdiri dari Air Cru, Bintara/Tamtama, dan Paskhas.
Batalyon upacara gabungan PNS berisi 269 personel dari TNI AD, AL, dan AU. Batalyon upacara balacad Kodam II/Siliwangi beranggotakan 300 orang, drum band gabungan taruna/taruni akademi TNI beranggotakan 333 orang, korsik gabungan TNI berisikan 248 anggota, panji-panji gabungan TNI 40 anggota, dan teater musikal kolosal tentang Jenderal Besar Sudirman dari Marching Band Gita Surosowan (MBGS) Banten beranggotakan 217 personel.
Dihadiri Jokowi-JK
Menjelang puncak perayaan HUT ke-70 TNI, jajaran Polda Banten pun turut memperketat pengamanan. "Polda mengerahkan sebanyak 1.200 personel untuk pengamanan kedatangan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka HUT TNI yang terpusat di Cilegon ini," ujar Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Minggu 4 Oktober 2015.
Pihak kepolisian akan melakukan penjagaan secara berlapis di sepanjang Ring III sampai Ring II. Sedangkan Ring I sendiri dijaga langsung oleh anggota TNI dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Anggota Polda (Banten) mengisi pengamanan di Ring II dan (Ring) III. Sementara TNI sebagai tuan rumah, menempatkan prajuritnya di Ring I," tandas Boy Rafli.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) dan petinggi pemerintahan juga akan menghadiri HUT ke-70 TNI. Mereka akan melalui jalan darat. Karena itu, Polres Cilegon menyiagakan 650 personel.
Advertisement
Semarak di Daerah
Perayaan HUT TNI juga disambut di berbagai daerah. Di Bali, misalnya, TNI memamerkan alat utama sistem persenjataan atau alutsista di acara Car Free Day (CFD) di Jalan Raya Niti Mandala, Renon, Denpasar.
Pantauan Liputan6.com, Minggu 4 Oktober 2015, warga dapat bebas berfoto di berbagai stan yang memamerkan berbagai alutista milik TNI. Mereka terhibur dengan kegiatan tersebut.
Saat puncak acara, TNI bahkan bakal mengajak masyarakat berkeliling menggunakan kendaraan perang. "Besok acara puncaknya kita akan mengajak masyarakat berkeliling menggunakan kendaraan perang jenis tank (panser) Anoa varian 2, yang biasa digunakan pasukan penyerbu. Sementara Bali memiliki 12 unit jenis kendaraan ini," beber Letnan Satu (Lettu) TNI Athar.
Sementara di Jawa Timur, Gubernur Soekarwo atau Pakde Karwo akan memimpin 7 ribu prajurit dari seluruh Jatim pada peringatan HUT ke-70 TNI, besok Senin di lapangan Makodam V/Brawijaya.
Pasukan tersebut terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara. Turut hadir pula anggota Brimob dari Polri, Menwa, Pramuka, PNS, Forum Kamunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) serta Sekolah Tinggi pelayaran (STP).
"Ini adalah partisipasi yang baik dari kawan-kawan kita semua itu," tutur Panglima Kodam V/ Brawijaya Mayor Jenderal TNI Sumardi setelah gladi bersih di lapangan Makodam V/Brawijaya, Sabtu 3 Oktober 2015.
"Kita juga akan menampilkan defile pasukan, atraksi bela diri TNI Yong Modo, serta drama kolosal Panglima Besar Jenderal Sudirman yang melakukan perang gerilya pada masa agresi militer Belanda ke II," imbuh Sumardi.
Sumardi menjelaskan, pada drama kolosal tersebut Panglima Besar Jenderal Sudirman bertemu dengan Presiden Sukarno untuk membahas masalah keamanan di Indonesia.
Namun, Panglima Besar Jenderal Sudirman saat itu dalam kondisi yang tidak sehat atau sakit, dan Presiden Sukarno menyuruhnya untuk beristirahat dan masalah negara akan diselesaikan oleh presiden dengan cara dialog atau perundingan di meja bundar.
Tetapi Panglima Besar Jenderal Sudirman tidak mau menuruti perkataan presiden atau dengan kata lain Panglima Sudirman melakukan perang dengan cara gerilya hingga membuahkan hasil kemenangan atau merebut kembali kemerdekaan.
"Semangat perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman-lah yang harus kita ikuti, khususnya untuk anggota TNI supaya menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI," pungkas Sumardi.
Momentum Penting
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun menekankan, HUT ke-70 TNI adalah momen yang penting dan membanggakan bagi lembaga yang dipimpinnya. Rasa bangga itu berdasar pada keberhasilan TNI melakukan reformasi internal dan kultural serta pencapaian-pencapaian TNI dalam rangka modernisasi angkatan bersenjata di Indonesia.
"Saat ini merupakan momentum penting dan membanggakan bagi TNI karena reformasi internal baik secara struktural maupun kultural telah sepenuhnya tuntas kami lakukan walaupun ada kekurangan," ujar Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu 4 Oktober 2015.
"Kami juga sudah ada pada tahapan modernisasi yang cukup membanggakan dari semua matra dan kesejahteraan dan sedang menuju minimum essential forces (kekuatan pokok minimal) sebagaimana direncanakan," sambung dia.
Gatot pun mengajak seluruh keluarga besar TNI untuk memaknai hari ulang tahun dengan rasa bersyukur kepada Tuhan, rasa hormat kepada para pahlawan, rasa terima kasih kepada rakyat dan pemerintah yang telah memperkuat keberadaan TNI.
"Saya mengajak semua bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpah rahmat dan nikmat karunia sehingga TNI kuat dan dapat maju terus ke depan mengawal keutuhan dan kedaulatan bangsa dan negara," kata Gatot.
Penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan yang telah menumpahkan darah dan menyumbangkan pemikiran darah demi terwujudnya Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) pun terlontar dari bibir jenderal bintang 4 ini.
"Saya mengajak seluruh keluarga besar TNI untuk memberikan penghormatan serta penghargaan kepada para pahlawan, sesepuh dan senior yang telah mendarmabaktikan dirinya, serta mengukir berbagai prestasi, sehingga kita bisa seperti sekarang ini," imbuh Jenderal Gatot.
Tak lupa, Gatot juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah mendukung tugas pokok dan fungsi TNI dengan memberikan anggaran untuk penguatan serta kesejahteraan para prajuritnya. Juga kepada masyarakat yang telah mempercayai TNI sebagai badan penegak hukum yang kredibel, akuntabel dan profesional. (Ans/Ron)
Advertisement