Liputan6.com, Merseyside - Brendan Rodgers benar-benar dipecat manajemen Liverpool menyusul hasil negatif yang didapat timnya di derby Merseyside kontra Everton dengan hasil imbang 1-1, Minggu 4 Oktober 2015. Rangkaian rapor merah Liverpool membuat manajemen merumahkan pelatih yang telah tiga musim melatih The Reds.
Desakan untuk manajamen agar mendepak Rodgers menguat menyusul rangkaian rapor merah The Anfield Gank di awal musim ini. Start lambat Liverpool membuat petisi pecat Rodgers bermunculan di ruang publik.
Advertisement
Musim ini, manajer asal Irlandia Utara ini dianggap gagal memberikan sentuhan terbaik bagi Liverpool. Tim yang identik dengan warna merah ini terjun bebas ke papan bawah. Liverpool kini berada di posisi 10 klasemen mengantongi 12 poin dari 8 pertandingan. Jordan Henderson Cs cuma mampu mendapatkan 3 kemenangan dan 2 kekalahan.
Selama bekera di Liverpool, mantan pelatih Swansea City ini hanya mampu mengantarkan tim menjadi runner-up 2013-14. Selebihnya, tidak ada prestasi mencolok dari Rodgers. Musim lalu, pelatih 42 tahun ini membawa Liverpool menempati posisi 6 klasemen Premier League.
Fenway Sports Group selaku pemilik Liverpool mengucapkan terima kasih atas pengabdian Rodgers selama 3 musim menangani Liverpool. Dalam keterangan tertulisnya, mereka menyebut Rodgers telah memberikan kontribusi maksimal bagi klub.
"Meskipun ini menjadi keputusan sulit, kami percaya langkah ini bisa membuat kami sukses di lapangan. Kami selalu berambisi memberikan kemenangan pada Liverpool. Kami percaya, perubahan ini mampu mendapatkan kesempatan terbaik untuk mewakili keinginan itu," demikian bunyi keterangan resmi manajemen Liverpool atas nama dua petinggi Fenway Sports Group, John W Henry, Ketua Liverpool Tom Werner, dan Presiden Komisaris Mike Gordon.
Masih dalam keterangan tertulis ini, manajemen kini langsung mencari sosok yang tepat untuk menggantikan posisi Rodgres. "Pencarian manajer baru sedang berlangsung dan kami berharap bisa mencapai kesepakatan dalam waktu dekat ini."
Setelah pertandingan kontra Everton, Rodgers mengaku santai soal masa depan di Liverpool. Dia merasa tidak merasakan tekanan apapun. Rodgers justru khawatir dengan performa Liverpool yang tidak kunjung menemukan performa terbaik. (Rjp/Win)