Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq menilai Indonesia sudah memasuki tahap darurat kekerasan terhadap anak. Hal ini menyusul ditemukannya mayat bocah perempuan berinisial F dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, 2 Oktober lalu.
"Status Indonesia sudah dalam tahap darurat kekerasan terhadap anak. Tadinya kita berharap kasus Anggeline itu terakhir. Tapi ternyata ada lagi. Ini seperti persoalan gunung es yang sangat mengkhawatirkan," kata Maman di Jakarta, Senin (5/10/2015).
Politisi PKB ini mengatakan komisinya akan memanggil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk membahas hal ini. Mereka juga akan diminta untuk memberikan keterangan lengkap dan data-data kekerasan anak yang terjadi selama setahun terakhir.
"Saya akan meminta Menteri PP dan PA serta KPAI untuk memberi penjelasan tentang peristiwa kekerasan ini. Termasuk data terakhir dan stategi ke depan mengantisipasi kejadian ini agar tidak terulang. Harus ada gerakan masif yang sistematis untuk memerangi kekerasan terhadap anak ini," ujar Maman.
Pada Jumat 2 Oktober 2015, warga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan jenazah bocah perempuan 9 tahun. Jasadnya dibungkus dalam kardus dengan kedua tangan terikat tanpa busana. Diduga bocah berinisial F ini korban kekerasan anak.
Sebelumnya, selama September, kekerasaan terhadap anak juga terjadi di Aceh. Tercatat dua korban yakni, Ayu Azahara (6) warga Pandrah, Kabupaten Bireuen yang diduga dibakar dan Nurul Fatimah (11) siswi MIN Keunalo Seulimum, Kabupaten Aceh Besar yang diduga dikeroyok temannya. Dua bocah itu meninggal dunia di Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh.
Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait sebelumnya menyampaikan terjadi 1.570 kasus kekerasan anak di Jawa Tengah, kekerasan berupa pelecehan seksual hingga kekerasan fisik dan verbal. (Dms/Mut)
DPR: Indonesia Darurat Kekerasan Terhadap Anak
DPR tegaskan Indonesia sudah memasuki tahap darurat kekerasan terhadap anak.
diperbarui 05 Okt 2015, 10:15 WIBSeorang warga menyalakan lilin saat aksi simpatik dan doa bersama untuk Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6/2015). Mereka meminta pemerintah bersikap tegas kepada pelaku kekerasan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bius Lokal Adalah Teknik Anestesi yang Aman dan Efektif untuk Prosedur Medis Minor
Menemukan Burung Gemek Menurut Primbon: Pertanda dan Makna Spiritual
5 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Mencegah Demensia
Infografis Timnas Indonesia Vs Jepang di Stadion Utama GBK dan Head to Head Keduanya
Calon Jaksa Agung AS Pilihan Trump Kontroversial, Tersandung Skandal Obat Terlarang hingga Pelanggaran Etika
Dibawa ke Hotel dan Dipaksa Minum Miras, Gadis Manado Diperkosa Tiga Pria
Tragis, Bayi Panda Merah Langka Mati Diduga Stres karena Suara Kembang Api
Doa Mandi Air Garam, Tuntunan Lengkap Sesuai Syariat Islam
Komisaris PLN Dirombak, Orang Dekat Prabowo Masuk
Barcelona Bajak Remaja Berbakat Malaga
Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Masih Beredar, Simak Kumpulan Hoaksnya
Doa Setelah Sholat Qobliyah Subuh, Pahami Bacaan Lengkap dan Keutamaannya