YG Entertainment Bingung dengan Masa Depan 2NE1

Masa depan 2NE1 diujung tanduk. Bahkan, agensi yang mengasuhnya, YG Entertainment juga bingung.

oleh Desika Pemita diperbarui 06 Okt 2015, 04:00 WIB

Liputan6.com, Seoul: Musim panas 2015 dimeriahkan dnegan pertarungan girlband yang tampil dengan karya terbaru, mulai dari Girls Generation, SISTAR hingga pendatang baru STELLAR dan Mamamoo. Sayangnya, 2NE1 tak ikut unjuk gigi.

Akibatnya, penggemar khawatir akan status grup idola besutan YG Entertainment ini. Mengingat kini CL tengah disibukkan dengan aktivitas karier internasionalnya, sementara Park Bom tidak diketahui keberadaannya.

Baca juga: 2NE1 Menghilang, Penggemar Panik

Foto dok. Liputan6.com

Rupanya kebingungan penggemar juga dirasakan agensi yang mengasuh 2NE1, YG Netrtainment. Yang Hyung Suk yang biasa disebut Papa YG, pendiri YG Entertainment, menyebutkan, pihaknya masih belum memberikan proyek musik untuk 2NE1. Alasannya, CL yang tengah bersolo karier menjadi prioritas utama.

"Saat ini, kami memang tengah fokus dengan debut CL di Amerika. Setelah CL sukses dengan promosi dan segala sesuatunya telah berjalan baik, kami akan mulai memikirkan langkah selanjutnya untuk 2NE1," ujar Yang Hyung Suk, diwartakan Korea Star Daily, Senin (5/10/2015).

2NE1 rupanya setuju untuk menghadiri acara penghargaan bergengsi di akhir tahun, tapi dengan sebuah syarat yaitu tanpa kehadiran Park Bom.

Lebih mengejutkan lagi, kontrak kerja 2NE1 dengan YG Entertainment akan segera habis. Apakah 2NE1 akan tetap dibawah asuhan YG Entertainment atau tidak, masih belum diketahui.

"Kontrak 2NE1 akan habis tahun depan," tambah YG Entertainment.

Foto dok. Liputan6.com

Dengan adanya pernyataan dari Papa YG ini, isyarat 2NE1 akan bubar tampaknya makin jelas. Sebelum CL debut di AS, kabar 2NE1 bubar memang sempat berhembus kencang.

Selain itu, skandal yang menimpa Park Bom juga disebut-sebut menjadi pemicu bubarnya 2NE1 hingga membuat personelnya sibuk bersolo karier. Park Bom disebut-sebut meminta dikirimkan barang haram dari Amerika Serikat ke Korea Selatan berupa 82 butir amfetamin 2010 silam.

(Des/Adt)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya