Perlukah Berbohong saat Interview Kerja?

Untuk menampilkan kesan baik saat interview kerja, sebagian orang mungkin rela berbohong. Namun, itu bukanlah ide yang baik.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 07 Okt 2015, 08:35 WIB
Ilustrasi dunia kerja (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Interview kerja merupakan pintu gerbang untuk mendapatkan pekerjaan impian. Sebab itu, sebisa mungkin orang akan menampilkan hal-hal yang baik dari dirinya untuk mengesankan sang pemberi kerja.

Bahkan untuk menampilkan kesan yang baik, sebagian orang mungkin rela berbohong saat interview. Namun, itu bukanlah ide yang baik. Sebab, berbohong saat interview kerja dapat merusak integritas dan berpotensi membuat Anda akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan-kebohongan Anda yang sudah-sudah.

Jessica Simko, pakar pengembangan karier asal Amerika Serikat, seperti dilansir dari situs Huffington Post pada Rabu (7/10/2015), mengatakan bahwa secara umum kebohongan yang dilakukan dalam interview kerja adalah untuk menutupi kekurangan. Padahal kekurangan merupakan hal yang wajar ada dalam setiap diri manusia. Bahkan, mengakui kekurangan justru bisa membuat seseorang mendapatkan pekerjaan impiannya.

Dimulai dengan pertanyaan dasar seperti, "apa kekurangan terbesar Anda?". Klasik, tetapi harus diakui hampir semua pemberi pekerjaan menanyakan hal itu.

Selain berbohong untuk menutupi kekurangan, orang juga bisa berbohong untuk memperkuat kelebihan. Pemberi kerja sering kali menginginkan karyawan mereka memberikan ide-ide besar yang membuat sesuatu yang lebih baik daripada saat ini. Namun, sekali lagi berbohong untuk menutupinya bukan cara yang terbaik. (Uno/Nad)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya