Liputan6.com, Jakarta Informasi gizi yang tepat rata-rata diketahui masyarakat ekonomi kelas menengah ke atas seperti diungkapkan pakar kuliner Bondan Winarno. Di luar itu, masyarakat kerap tak sepenuhnya mengetahui.
"Misalnya bila menyebut buah, sebagian besar bilang itu bagus. Padahal, misalnya avokad itu bagus jika dipotong-potong saja sudah lezat. Avokad akan sehat jika tidak ditambah susu kental manis. Lemak dari avokad itu kan bagus untuk tubuh kita," tutur Bondan beberapa saat lalu di Senayan City, Jakarta ditulis Selasa (6/10/2015).
Advertisement
Terkait dengan pemahaman gizi yang kurang tepat, pria yang mantan jurnalis itu menyatakan ada hal yang terlewatkan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
"Kenapa saya bilang missing? Karena itu tidak ada dalam pendidikan kita. Jika saat kita dewasa kita sehat (karena memiliki bekal pemahaman gizi yang baik), biaya berobat bisa berkurang," terang Bondan.
Tapi menurut Bondan sekarang kondisinya malah terbalik. "Kehadiran BPJS (Kesehatan) seakan-akan membolehkan sakit. Padahal yang benar kita jangan sakit," tutur Bondan.