Liputan6.com, Jayapura - PenembakanPenembakan terhadap 2 anggota polisi KP3 Udara oleh anggota pasukan khusus (paskhas) Pangkalan Udara Jayapura pada Jumat 2 Oktober 2015 terus diusut. Tim investigasi pun diterjunkan ke Sentani guna mendalami kasus tersebut.
Komandan Pangkalan Udara Kolonel Pnb Purwoko Aji Prabowo mengatakan, tim investigasi dari TNI baru tiba pagi tadi di Jayapura. Tim akan melakukan pendalaman terkait penembakan yang diduga dilakukan oleh anggotanya.
Advertisement
"Jika memang anggota saya bersalah, maka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di tubuh TNI," kata Purwoko di Jayapura, Senin (5/10/2015).
Tim investigasi juga akan memeriksa senjata yang saat itu dipegang oleh anggota. Mereka yang terlibat dalam kejadian itu akan dimintai keterangan guna mengungkap pihak yang bertanggung jawab.
"Siapa yang melakukan dan berapa banyak anggota saat itu di lapangan, semua masih pendalaman. Tim baru besok mulai bekerja untuk pemeriksaan anggota di lapangan. Saya pun belum bertemu dengan tim ini, sebab masih menghadiri peringatan HUT TNI ke-70 di Makodam Cenderawasih," jelas dia.
2 Anggota Polsek KP3 Udara Bandara Sentani menjadi korban peluru nyasar Paskhas TNI AU. 2 korban itu adalah Briptu Riqzan yang alami luka tembak di bagian pantat dan luka robek di kepala bagian belakang.
Selain itu, Briptu Riqzan juga mengalami luka tembak di paha sebelah kiri. Keduanya tertembak saat sedang menghalau sekitar 30 orang yang menyerang kantor pengiriman barang di areal Bandara Sentani.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui penembakan itu tanpa unsur kesengajaan. Saat ini, kondisi 2 polisi itu sudah stabil. Kendati masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Kotaraja, Kota Jayapura. (Ali/Yus)