Rupiah Perkasa, IHSG Naik 37 Poin ke Level 4.381

Investor menanti rilis paket kebijakan ekonomi jilid III ditambah bursa saham global positif telah mengangkat IHSG 0,87 persen ke 4.381.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Okt 2015, 09:16 WIB
Pegawai Bursa Efek Indonesia mengamati pegerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta, Rabu (22/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatan di awal sesi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Gerak IHSG ini mengikuti bursa saham global dan Asia yang menguat seiring spekulasi kalau bank sentral Amerika Serikat (AS) belum akan menaikkan suku bunga pada 2015.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (6/10/2015), IHSG naik 37,57 poin atau 0,87 persen ke level 4.381,27. Indeks saham LQ45 naik 1,31 persen ke level 743,32.Penguatan IHSG ini juga berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG dibuka naik 70,13 poin atau 1,61 persen ke level 4.413,83. Indeks saham LQ45 menguat 2,22 persen ke level 749,97.

Ada sebanyak 125 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG melanjutkan penguatannya. Sedangkan 14 saham melemah dan 38 saham diam di tempat. Di awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.416,30 dan terendah 4.381,27.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.702 kali dengan volume perdagangan 350,79 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 409,63 miliar.Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak menghijau.

Sektor saham aneka industri naik 3,74 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Lalu disusul sektor saham industri dasar naik 2,06 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 1,89 persen.

Investor asing pun masih melanjutkan aksi beli di pasar modal Indonesia. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 56 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 56 miliar.

Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada awal sesi perdagangan. Saham ASII naik 4,23 persen ke level Rp 5.550, saham ANTM melonjak 4,99 persen ke level Rp 505 per saham, dan saham BBCA naik 2,39 persen ke level Rp 12.850 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham DAJK turun 9,82 persen ke level Rp 294 per saham, saham DYAN susut 2,9 persen ke level Rp 67, dan saham BEST melemah 2,02 persen ke level Rp 291 per saham.

Di bursa saham Asia, indeks saham cenderung positif. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,28 persen ke level 18.236, diikuti indeks saham Singapura mendaki 1,02 persen ke level 2.880 dan indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,54 persen ke level 21.971,58.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin perkasa. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran 14.243 pada pagi ini.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan kondisi pasar saham yang menguat akan mendorong IHSG kembali menguat. Rendahnya risiko aliran dana investor asing dan peluang penguatan lanjutan rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) akan menjadi penopang penguatan IHSG."

Dari domestik pasar juga akan mengantisipasi rencana pemerintah mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap III pada Kamis pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran support 4.310 dan resistance 4.370," kata David. (Ahm/Igw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya