Liputan6.com, Jakarta Penyebab terbesar kebutaan yang menimpa orang tua di Indonesia adalah katarak. Kondisi ini umum terjadi akibat penyakit gula yang membuat lensa mata keruh. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyebut, 52 persen dari penyakit mata (kebutaan) disebabkan oleh katarak.
"Katarak memang bukan karena gula dan kencing manis saja tapi juga karena faktor usia. Di mana sudah ada gangguan metabolisme," kata Menkes dalam diskusi media menyambut Hari Penglihatan Dunia 2015 di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Advertisement
Menkes melanjutkan, berhubung tidak ada orang tua yang tidak katarak, pemerintah harus siap-siap menangani masalah yang menyangkut produktivitas seseorang ini. Memang, kondisi mata ini tidak menyebabkan kematian tapi produktivitas jadi menurun.
"Terlebih kalau kita lihat demografi yang kita punya, usia manula itu meningkat. Maka itu kita harus siap-siap (dengan membentuk Komite Mata Nasional)," kata Menkes.
Menurut Menkes, lensa mata kita harus benar-benar jernih supaya sinar yang masuk ke mata (retina) sampai ke saraf mata hingga memudahkan kita melihat warna dan bentuk. Sama seperti kamera, kalau lensanya keruh, mana mungkin bisa menghasilkan gambar yang bagus dan jernih.
"Yang kita harapkan adalah mendapat lensa kamera yang terbaik. Objeknya jelek tapi terlihat bagus," kata Menkes menambahkan.
Dengan kemajuan teknologi, lensa yang keruh bisa diambil, diganti dengan yang baru dan jernih. Tidak seperti orang tua zaman dulu, jika lensanya keruh, diambil lalu diganti dengan kacamata yang berlensa sangat tebal.
"Pakai kacamata setebal itu kan jelek, siapa yang mau? Jadi kita bersyukur, sekarang lensa bisa ditanam. Seperti saya, tidak ada yang tahu apakah saya sudah operasi katarak atau belum," kata Menkes.