Tak Ada Lagi Tempat Aman buat Anak

Direktur LBH Apik meminta pemerintah menjamin rasa aman bagi anak-anak.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Okt 2015, 07:00 WIB
Ilustrasi Kekerasan Anak (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH Apik) Aceh, Roslina meminta pemerintah menjamin rasa aman bagi anak-anak.

"Dalam seminggu ini, kasus kekerasan terhadap anak sangat marak terjadi di Aceh. Maka, pemerintah harus bisa memberikan jaminan keamanan bagi anak, Kami sangat prihatin atas kasus tersebut, ujar Roslina, Selasa.

Ia menambahkan, hampir bisa dikatakan, sekarang tidak ada lagi tempat yang aman bagi anak-anak, karena pelaku kekerasa adalah orang-orang yang dekat dan dikenal oleh korban.

Dengan situasi yang sekarang warga tidak bisa sepenuhnya percaya terhadap orang-orang yang terdekat, karena dalam kasus yang terjadi justru kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orang-orang dekat.

"Sebagai contoh, kasus pemerkosa anak sekolah fasar (SD) di Meulaboh adalah tetangga korban. Pelaku tersebut layak mendapatkan hukuman setimpal agar ber efek jera," tutur Roslina.

Ketidakamanan semakin menjadi-jadi sehingga Pemerintah Aceh maupun setiap daerah-daerah harus menunjukkan bentuk nyata untuk memberikan rasa aman terhadap anak.

Begitu juga pihak kepolisian harus lebih serius dalam mengungkap kasus-kasus tersebut, meskipun telah diselesaikan di tingkat desa, proses hukum harus jalan terus karena kasus kekerasan terhadap anak merupakan tindak kejahatan.

"Peluang untuk melakukan kekerasan terhadap anak sangat marak terjadi, karena belum ada efek jera secara serius terhadap pelaku. Ketika pelaku banyak berkeliaran disekeliling kita, tapi tidak mendapatkan hukuman yang setimpal," ka Roslina.

Menurutnya, pemerintah sudah sepantasnya menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memberikan jaminan perlindungan terhadap anak, agar kasus-kasus kejahatan terhadap anak tidak terulang kembali di Provinsi Aceh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya