Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampaknya tidak main-main membangun sistem pengolahan air di Jakarta. Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur ini sesumbar siap menyediakan dana Rp 40 triliun untuk mewujudkan ini semua.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Ahok ini, membangun sistem pengolahan air terpadu seperti itu bisa dilakukan hingga 10 tahun ke depan. Targetnya 2025 nanti, 100 persen warga Jakarta harus sudah bisa menikmati air bersih tanpa takut kekeringan.
“Harusnya urusan air di Jakarta dalam waktu 10 tahun sudah beres. Kalau mereka mau kerja betul. Nggak perlu sampai 20 tahun. Kenapa? Karena kita nggak belajar lagi dari kesalahan-kesalahan, sudah ada teknologinya kok,” ujar Ahok di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Sebenarnya, Jakarta tidak ubahnya seperti Singapura. Hanya saja, negeri singa itu sudah jauh lebih maju dalam teknologi pengolahan air limbah.
“Nah, sekarang kita contek dia saja. Nggak usah pakai teknologi yang dulu. Langsung yang terakhir. Saya yakin, 10 tahun kalau ada duit, selesai itu. Kalau Anda mau kerja beneran. Kecuali kalau anda mau proyek-proyek dimainin, kalau otaknya kayak gitu ya susah,” imbuhnya.
Untuk itu, Ahok ingin menggabung 2 BUMD, yakni PAM Jaya dan PAL Jaya. Harapannya, pengolahan air limbah bisa terintegrasi dengan suplai air kepada masyarakat.
“Kita sudah ada contoh. Waktu Pak Jokowi jadi Gubernur DKI, dia sudah ngomong, di Solo saja, pengolahan air limbah bisa dari 2% jadi 10%. Masa Jakarta sampai sekarang masih di bawah 5%. Kan lucu, Jakarta loh," jelas Ahok.
Dirinyapun menantang direksi PAM dan PAL untuk menghitung dengan cermat biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem pengolahan air dengan baik. Dia bahkan berani menyediakan hingga Rp 40 triliun agar dapat merealisasikan itu semua.
“Saya enggak tahu berapa triliun. Mungkin Rp 10 triliun. Tapi kita naikkan saja jadi Rp 30 triliun, kalau perlu Rp 40 triliun untuk Kota Jakarta. Kalau 10 tahun kan, setiap tahunnya dianggarkan hanya Rp 4 triliun,” pungkas Ahok. (Dms/Ado)
Bangun Sistem Pengolahan Air, Ahok Siapkan Rp 40 Triliun
Targetnya 2025 nanti, 100 persen warga Jakarta sudah bisa menikmati air bersih tanpa takut kekeringan
diperbarui 06 Okt 2015, 22:14 WIBPetugas mengecek persedian air bersih di instalasi pengolahan air Palyja, Jakarta, Rabu (29/7/2015). Persedian air di wilayah DKI Jakarta masih aman dengan distribusi air 8600 liter perdetik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kabareskrim Pastikan Bakal Ringkus Otak Kasus TPPO
Maruarar Yakin RIDO Menangi Pilkada Jakarta Satu Putaran
Tips Menghadapi Pubertas: Panduan Lengkap untuk Remaja dan Orang Tua
VIDEO: Warga Keluhkan Jalanan Rusak Di Sleman yang Kerap Sebabkan Kecelakaan
Raih Penghargaan dari Conde Nast, Plataran Komodo Ungkap Alasan Simpel yang Bikin Banyak Wisman Merasa Seperti di Rumah
Marak Hoaks Lowongan Kerja Pendamping Lokal Desa, Begini Penjelasan Kemendes PDT
Menyusuri Keindahan Desa Wisata Pulau Pramuka Kepulauan Seribu
6 Potret Persahabatan Mikha Tambayong dan Yunita Siregar, Berteman Sejak Remaja
Dilirik Manchester United, Sporting CP Pasang Harga Selangit buat Wonderkid Portugal
Indonesia Berkomitmen Dukung UNIFIL, Tidak Akan Tarik Pasukan dari Lebanon
Kebijakan Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku di Akhir Pekan, Sabtu 23 November 2024
Pengacara Razman Arif Nasution Dampingi Istri Jalani Pemeriksaan Terkait Laporannya Terhadap Nikita Mirzani