Liputan6.com, New York - Harga emas dunia pada perdagangan Selasa atau rabu waktu Indonesia (7/10/2015), ditutup naik tipis. Kenaikan harga emas kali ini tertinggi dari kondisi lebih dari satu pekan terakhir. Investor memperkirakan suku bunga akan tetap rendah dalam beberapa waktu ke depan.
Emas pengiriman Desember naik 0,9 persen atau US$ 10,20 menjadi US$ 1.147 per ounce. Kenaikan ini dinilai paling tinggi dari pembayaran yang dilakukan sejak 24 September.
Advertisement
Sementara harga perak pengiriman Desember juga naik 2,1 persen atau 32,7 sen menjadi US$ 16,045 per ounce.
Data ekonomi yang lemah, juga laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang masih belum baik memberikan dukungan pad naiknya harga emas.
Emas naik pada awal perdagangan Selasa setelah ada laporan yang menunjukkan defisit perdagangan Amerika Serikat melonjak hampir 16 persen pada Agustus 2015, karena penguatan dolar.Laporan ini juga memberikan kemungkinan yang lebih karena ditundanya kenaikan suku bunga the Fed.
"Sentimen terhadap emas meningkat pada dua minggu terakhir," ujar Pendiri dan kontributor Goldforecaster, Julian Phillips seperti dikutip dari Marketwatch, Rabu (7/10/2015). 'perubahan besar terjadi pada Jumat lalu, saat ketenagakerjaan AS membuang optimisme bahwa suku bunga AS akan naikk tahun ini," imbuhnya.
"Persepsi saat ini adalah ekonomi global atengah turun dan berpotensi untuk menurunkan ekonomi AS juga," katanya.
Harga emas yang merangkak naik juga mengambil keuntungan dari pelemahan dolar. (Zul/Ahm)