Liputan6.com, Gianyar - Tim PON Nusa Tenggara Timur (NTT) merasa kecewa gagal bertanding pada ajang Pra PON zona Bali, NTB dan NTT. Sekretaris PSSI NTT, Lambertus Aratukang menuturkan, anak asuhnya yang masih duduk di bangku kuliah dan sekolah menengah atas rugi besar.
"Tim pra pon NTT merasa kecewa dan menyesalkan dibatalkannya pertandingan zona Bali, NTB dan NTT, karena anak-anak mahasiswa dan siswa, kurang lebih empat bulan tidak kuliah dan sekolah," kata Lambertus di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Selasa sore (6/10/2015).
Menurut dia, sejak awal ekspektasi anak asuhnya sudah begitu tinggi bisa segera menjajal kemampuan pada ajang Pra PON. "Menang atau kalah urusan belakangan. Tapi sayang mereka tak bisa tampil," kata Lambertus.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTT itu mengaku pihaknya telah menghabiskan dana sebesar Rp 1 miliar untuk mempersiapkan tim menuju ajang Pra PON.
"Kami memohon PSSI dan KONI Pusat bekerjasama dengan Menpora agar persoalan ini diselesaikan agar tidak merugikan kami semua. Suasana batin mereka sebagai generasi penerus bangsa penuh dengan kekecewaan," papar Lambertus.
Jika kemudian Menteri Pemudan dan Olahraga, Imam Nahrawi mengizinkan turnamen Pra PON ini digelar, Lambertus memastikan timnya tidak bisa ikut serta. Sebab, dana yang dimilikinya telah habis untuk urusan akomodasi, transportasi dan konsumsi selama masa persiapan tim.
"Kalau akhirnya diizinkan, kami akan dukung. Tapi, kami tak bisa ikut turnamen karena dana kami sudah habis," dia mengakhiri. (Cak/Jnp)
Baca Juga :
Advertisement
Naik Haji, Bustomi Ganti Gaya Rambut
MotoGP Jepang: Satria Baja Hitam Pernah 'Jajal' Sirkuit Motegi