Guyuran Hujan di Palangkaraya Tak Mampu Usir Kabut Asap

Hujan dengan intensitas sedang sekitar 1 jam lamanya tak mengurangi kabut asap.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Okt 2015, 02:15 WIB
Akibat pembakaran lahan, perlahan tapi pasti dampak kabut asap telah dirasakan warga Pekanbaru sepekan terakhir ini.

Liputan6.com, Palangkaraya - Kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah siang tadi tetap saja pekat. Jarak pandang masih berkisar 200 meter, padahal sudah diguyur hujan intensitas sedang sekitar 1 jam lamanya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (6/10/2015), pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat juga mencatat kualitas udara berada para level PM 10 yang merupakan level berbahaya dengan jumlah partikulat 773,55 mikron gram per meter kubik.

Kondisi ini jauh dari nilai ambang batas sehat yakni 150 mikron gram per meter kubik. Padahal dengan diguyur hujan warga mulai senang dan bahkan berharap kualitas udara cepat membaik.

Kabut asap yang masih pekat di Kota Pekanbaru, Riau mengakibatkan Bandara Sultan Syarif Kasim sempat lumpuh dengan jarak pandang yang hanya sekitar 100 meter.

Tak ada pesawat yang berani mendarat. Dari 70 jadwal penerbangan, baik kedatangan maupun pemberangkatan, sebanyak 49 diantaranya telah dibatalkan pihak maskapai sejak pagi.

Karena kabut asap juga mengakibatkan ribuan jemaah haji yang dijadwalkan tiba tertahan di Bandara Hang Nadim, Batam dan sebagian dialihkan ke Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat.

Gara-gara kabut asap, aktivitas pelayaran di perairan Sungai Musi, Kota Palembang, Sumatera Selatan ikut lumpuh. Sebagian besar kapal jukung tujuan Sunsang, Banyuasin tidak beroperasi karena jarak pandang di perairan tak sampai 50 meter.

Beberapa kapal yang beroperasi dapat menempuh perjalanan tertapi hingga 4 jam lebih lama dari jadwal normal. Jika kabut asap kian pekat, tidak jarang nahkoda memilih bersandar ke dermaga kecil yang ada di perairan Sungai Musi. (Vra/Ron)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya