Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kerajaan Malaysia akhirnya angkat bicara terkait masalah yang menimpa salah satu BUMN-nya 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Kasus ini dikait-kaitkan dengan Perdana Menteri (PM) negeri jiran, Najib Razak.
Komentar dari Kerajaan Malaysia terkait masalah yang ada di pemerintahan sangat jarang terjadi. Bahkan untuk persoalan 1MDB sebelumnya, Kerajaan Malaysia memilih bungkam.
Advertisement
Menurut Kerajaan Malaysia -- yang terdiri dari 9 Kesultanan dan 4 Provinsi, pemerintah dianggap telah gagal memberikan jawaban yang memuaskan soal kasus 1MDB. Oleh sebab itu, warga Malaysia mengalami krisis kepercayaan.
Mereka menegaskan masalah itu harus dicari solusinya. Kerajaan juga meminta agar investigasi dilakukan setransparan mungkin.
"Laporan investigasi harus dalam kondisi yang transparan dan komprehensif," sebut pernyataan resmi Kerajaan Malaysia seperti dikutip dari Reuters, Rabu(7/10/2015).
"Itu agar masyarakat meyakini ketulusan pemerintah bahwa pemerintah tidak sama sekali menyembunyikan fakta dan kebenaran," tambah pernyataan tersebut.
Komentar dari Kerajaan Malaysia muncul setelah para Sultan Negara Bagian melakukan pertemuan selama dua hari.
Kasus 1MDB ini bermula dari dari laporan Wall Street Journal bahwa sekitar US$ 700 juta dana mengalir ke rekening-rekening pribadi Najib Razak di 2 bank. Surat kabar ini mengatakan bahwa sumber dana tidak jelas dan para penyelidik pemerintah tidak memberikan perincian tentang penggunaan dana tersebut, begitu masuk ke rekening PM Razak.
1Malaysia Development Bhd atau terkenal dengan 1MBD dibentuk oleh PM Najib Razak pada 2009 untuk memperbaiki keuangan dan pembangunan Malaysia. Pada 2014, laporan keuangan 1MBD terdapat beberapa pembayaran yang hilang. Sebagai pemimpin dan penasihat 1MBD, Najib dituduh menerima uang dari badan tersebut.
Namun, beberapa waktu lalu, Badan Pencegahan Korupsi Malaysia mengeluarkan pernyataan untuk 'membersihkan' nama Najib Razak dari tuduhan korupsi 1MBD yang selama ini beredar. Dinyatakan bahwa ratusan juta dolar yang ditemukan di rekening pribadi sang PM adalah hasil sumbangan. (Ger/Ein)*