Liputan6.com, Jakarta Festival Bahari Raja Ampat akan kembali digelar di kawasan Pantai Waisai Torang Cinta atau yang dikenal dengan pantai WTC, Raja Ampat, Papua Barat. Acara yang mengangkat tema besar “Indahnya Raja Ampat, Indahnya Indonesiaku” ini dijadwalkan akan berlangsung pada 18-21 Oktober 2015 mendatang.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat ditemui tim Liputan6.com, Rabu (7/10/2015) mengungkapkan, pemerintah menyambut baik diselenggarakannya event tersebut, dalam rangka mempromosikan pariwisata Indonesia Timur, serta membangkitkan peran serta masyarakat dalam melestarikan dan mengembangkan alam dan budaya Papua.
Advertisement
“Terdapat 3 regulasi yang dilakukan kementerian pariwisata dalam upaya membangkitkan pariwisata Indonesia Timur, pertama kebijakan bebas visa, karena ini impactnya besar. Kedua kebijakan perahu pesiar atau Yacht, pasalnya ada sekitar 750 Yacht yang masuk ke Indonesia tiap tahunnya, serta yang ketiga adalah Cabotage, kapal pesiar asing yang masuk ke Indonesia harus berbendera Indonesia, dan boleh menurunkan penumpang di Indonesia.”
Sementara itu, Bupati Raja Ampat, Marcus Wamna mengungkapkan, nama festivaltahun ini yang diberi tambahan ‘bahari’ merupakan upaya pemerintah Raja Ampat mendukung upaya pemerintahan Jokowi yang ingin mengembangkan dunia maritim Indonesia. Selain untuk menarik kunjungan wisatawan, digelarnya festival ini terutama untuk melestarikan budaya bahari masyarakat Raja Ampat.
“Festival Bahari Raja Ampat tahun ini menjadi spesial karena bersamaan dengan festival tersebut juga akan digelar peresmian Patung Tuhan Yesus Memberkati sebagai gerbang masuk menuju Raja Ampat,” ungkap Marcus melanjutkan.
Festival Bahari Raja Ampat 2015 akan diisi berbagai kegiatan menarik, mulai dari digelarnya banyak lomba, mementaskan berbagai kearifan lokal masyarakat setempat, hingga menyajikan potensi keindahan alam Raja Ampat.
Selain itu, festival ini juga akan diramaikan dengan pemilihan Duta Wisata Papua Barat yang diikuti oleh putera-puteri dari 12 kota dan kabupaten Papua Barat. Lebih dari itu, masyarakat bersama dengan pemerintah setempat juga akan melakukan kegiatan konservasi laut yang melibatkan banyak orang, seperti bersih pantai, pemberian bak sampah, serta pelepasan tukik penyu Belimbing yang semakin langka. (Ibo)