Liputan6.com, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) kurang bersikap tegas terhadap penunggakan hadiah Piala Kemerdekaan oleh Tim Transisi sebagai penyelenggara. BOPI saat ini hanya menunggu Cataluna Sportindo yang sudah menjamin hadiah Piala Kemerdekaan segera cair, meski waktunya belum pasti.
PSMS menjuarai Piala Kemerdekaan usai mengalahkan Persinga Ngawi di final pada 13 September 2015. Namun hingga sekarang, hadiah maupun uang panpel belum juga diterima, baik oleh PSMS maupun Persinga sebagai runner-up.
BOPI sendiri sebelumnya telah memverifikasi dan memberikan rekomendasi Cataluna Sportindo sebagai EO untuk Piala Kemerdekaan. Dengan terjadinya tunggakan hadiah Piala Kemerdekaan hingga hampir sebulan, BOPI seharusnya ikut bertanggung jawab, karena sudah memberikan rekomendasi?
"Cataluna Sportindo sudah menjamin akan segera merealisasikan pencairan dana hadiah Piala Kemerdekaan. Saat ini mereka sedang mendesak sponsor untuk segera mencairkan," ucap Sekjen BOPI, Heru Nugroho, kepada Liputan6.com, Rabu (7/10/2015).
Sikap BOPI ini tentu menjadi pertanyaan, mengingat Tim Transisi pernah sesumbar tentang perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia. Yang terjadi sekarang, pengelolaan Piala Kemerdekaan diwarnai masalah, termasuk soal hadiah yang belum cair sampai hari ini.
BOPI sendiri menolak merekomendasikan sanksi untuk Tim Transisi, sebagai penyelenggara Piala Kemerdekaan. BOPI merasa hal ini akan dijadikan pelajaran bagi mereka untuk hati-hati memberikan rekomendasi.
"Kalau rekomendasikan sanksi kami rasa tidak, cuma ini jadi pelajaran bagi kami agar lebih hati-hati memberi rekomendasi bagi penyelenggara turnamen. Ke depannya kami harus lebih teliti," kilah Heru. (Ton/Win)
Baca Juga :
Advertisement
Andrea Pirlo Dilirik Raksasa Brasil