Saham Bioteknologi Topang Penguatan Wall Street

Indeks saham S&P 500 menguat 0,8 persen ke level 1.995 didukung sektor saham bioteknologi dan penguatan harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Okt 2015, 04:36 WIB
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat usai alami volatilitas perdagangan didukung dari kenaikan sektor saham bioteknologi. Kenaikan sektor saham itu juga mendorong indeks saham S&P 500 sentuh level tertinggi dalam tiga minggu.

Pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 0,73 persen ke level 16.912. Diikuti indeks saham S&P 500 menguat 0,8 persen ke level 1.995 setelah melemah 0,1 persen di awal perdagangan saham. Sedangkan indeks saham Nasdaq bertambah 0,9 persen ke level 4.791,15.

Penguatan indeks saham acuan AS ini juga didorong sektor saham bahan baku, dan kenaikan harga emas serta perak. Indeks sektor saham kesehatan S&P 500 mencatatkan kenaikan terbesar sekitar 1,47 persen. Sebelumnya aksi jual terjadi di saham perawatan kesehatan dan bioteknologi telah membebani bursa saham pada Selasa pekan ini.

Sektor saham perawatan kesehatan menguat antara lain didukung lonjakan saham Regeneron Pharmaceuticals dan Amgen masing-masing lebih dari empat persen.

Sementara itu, saham Yum!Brands melemah 18,83 persen setelah manajemen memangkas prediksi keuntungan. Hal itu melihat pemulihan kinerja di China melambat dan dolar AS menguat.

"Ketika investor melihat ada sentimen positif, sektor saham perawatan kesehatan menjadi jawaban dari penguatan bursa saham itu," ujar Art Hogan, Direktur Wunderlich Securities seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (8/10/2015).

Sementara itu, indeks sektor saham bahan material naik 1,34 persen dan indeks sektor saham energi menguat 1,33 persen. Harga emas dan perak menguat juga mendorong kenaikan saham bahan material.

Analis Greentree Brokerage Services Warren Best menuturkan, harga minyak kembali menguat didukung penguatan bursa saham AS mendorong spekulasi kalau sentimen terburuk sudah lewat untuk harga komoditas setelah dipukul perlambatan ekonomi China.

Saham Twitter juga melonjak delapan perseroan setelah miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal meningkatkan kepemilikan sahamnya lebih dari lima persen.Volume perdagangan saham tercatat mencapai 8,3 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di atas rata-rata perdagangan saham sekitar 7,4 miliar saham. (Ahm/Igw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya