Bank Sentral Tambah Cadangan, Harga Emas Sentuh US$ 1.148

Harga emas untuk pengiriman Desember naik US$ 2,4 menjadi US$ 1.148,90 per ounce didukung bank sentral tambah cadangan emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Okt 2015, 06:40 WIB
(Foto:Liputan6)

Liputan6.com, New York - Harga emas dunia ditutup naik dengan penguatan cukup tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Penguatan itu juga didukung dari harga komoditas lainnta seperti minyak.

Harga emas di divisi Comex untuk pengiriman Desember naik US$ 2,4 menjadi US$ 1.148,90 per ounce. Harga perak naik US$ 0,071 ke level US$ 16.055 per ounce.

Penguatan harga emas ini juga didukung harga minyak. Harga minyak menyentuh level US$ 50 per barel pada perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan harga minyak ini memimpin kenaikan untuk sektor komoditas.

Selain itu, World Gold Council juga melaporkan kalau bank sentral menambah 47 metrik ton emas untuk cadangan pada Agustus 2015 setelah menambah cadangan sekitar 62 ton pada Juli. Bank sentral Rusia dan China mencatatkan pembelian terbesar untuk emas.

Saat ini pasar modal dan keuangan global relatif tenang seiring bursa saham China libur memperingati libur Golden Week. Banyak pelaku pasar meragukan apakah volatilitas pasar modal dan keuangan global masih relatif tenang usai pembukaan bursa saham China.

Mengutip laman Kitco, Kamis (8/10/2015), harga emas untuk pengiriman Desember 2015 secara teknikal secara solid ditutup di level US$ 1.156,40 pada September. Penutupan harga emas menyentuh level tertinggi dalam dua minggu ini, dan momentum kenaikan harga emas akan berlanjut bila level support tetap terjaga. Level support pada pekan lalu di kisaran US$ 1.103 per ounce.

Sedangkan pada perdagangan Rabu waktu setempat level resistance harga emas di kisaran US$ 1.153-US$ 1.156, dan support di kisaran US$ 1.141,30. "Jika harga emas tidak sidewat maka ada kemungkinan menguat dalam jangka pendek," ujar Analis Jim Wyckoff. (Ahm/Igw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya