Liputan6.com, New York - Ada-ada saja inovasi yang membuat tongkat selfie (atau lebih sering disebut tongsis) menjadi lebih unik dan mudah digunakan. Jika sebelumnya pernah diciptakan tongsis berbentuk sendok dan tangan, kali ini Anda pasti akan terperangah melihat tongsis satu ini. Ya, tongsis ini disebut `Dildo Selfie Stick` atau tongsis dildo.
Tongsis ini hadir dengan bentuk yang tidak lumrah. Dengan bentuk `blak-blakan` yang mengadopsi dildo atau sex toy khusus untuk wanita, sebagian besar orang mungkin tidak bisa menerima desain tongsis tersebut, apalagi di wilayah Indonesia yang masih menganut unsur ketimuran dan menganggap `sex toy` sebagai barang tabu.
Dildo Selfie Stick diciptakan oleh seorang wanita berdomisili New York. Wanita yang tidak disebutkan namanya ini hanya mempromosikan tongsis tersebut lewat website, akun Twitter, dan sebuah video berdurasi 30 detik di channel YouTube-nya. Namun tidak tertulis instruksi yang jelas di mana untuk membeli produk tersebut.
Advertisement
Mengutip informasi yang dilansir Mirror, Jumat (9/10/2015), video promosi tongsis tersebut menjelaskan tongsis itu bisa digunakan untuk mengabadikan momen selfie penggunanya ketika sedang orgasme. "Ketika Anda menggunakan tongsis ini, gunakan bagian dildo dan masukkan. Pada saat mencapai klimaks, tekan tombol shutter untuk memotret wajah Anda," katanya di video tersebut.
Kontan, video iklan tersebut menjadi viral di jejaring sosial. Sebagian besar menganggap hal tersebut konyol dan tidak penting. Ada juga yang beranggapan bahwa penemuan ini sangat tidak mendidik dan takut digunakan oleh anak-anak. Namun, ada juga sebagian kalangan wanita yang berpendapat bahwa tongsis tersebut merupakan penemuan unik yang 'bermanfaat'.
"Ini gila. Penemuan tidak penting. Saya nggak mau tinggal di Planet ini lagi," tulis salah satu komentar pengguna YouTube yang `gerah` melihat video tersebut.
"Ini penemuan paling hebat di abad ini!" tutur salah satu pengguna lainnya yang mendukung hadirnya tongsis dildo ini.
Lalu, bagaimana pendapat Anda? Jika tongsis ini dijual di pasar Indonesia, apakah menuai kontroversi yang lebih besar dari negara di mana tongsis ini dibuat?