Liputan6.com, Jakarta Komite Olimpiade Indonesia (KOI) saat ini sedang di ambang perpecahan. Jelang Kongres Istimewa KOI pada 31 Oktober 2015 mendatang, ada dua tim penjaringan calon ketua umum KOI yang bersebrangan pendapat.
Salah satu kandidat ketua umum KOI, Muddai Madang, berharap kisruh ini tidak berlarut-larut. Ia khawatir kisruh yang timbul dalam tubuh KOI dapat memberi dampak buruk bagi organisasi itu sendiri.
"Soal terbentuknya 2 tim penjaringan, saya khawatir akan ada konsekuensi dari Induk Olahraga Internasional pada KOI. Apalagi saat ini kita sedang mempersiapkan Asian Games 2018, tentu akan menjadi sorotan dari pihak internasional," jelas Muddai Madang saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (8/10/2015).
Dalam tubuh KOI terbentuk dua tim penjaringan yang terdiri dari bentukan KOI dan beberapa Pengurus Besar (PB) cabang olahraga . Tim penjaringan bentukan KOI dipimpin Achmad Budiharto, dan bentukan PB diketuai Timbul Thomas Lubis.
Perpecahan itu timbul akibat adanya perbedaan pendapat mengenai rencana perubahan AD/ART KOI yang digelar pada Kongres KOI 29 September 2015 lalu. Akibatnya beberapa perwakilan PB pun memutuskan walk out dan menggelar rapat lagi.
"Saya yakin KOI bisa menyelesaikan masalah tersebut. Jika tidak, tentu Kemenpora tidak akan tinggal diam, pastinya akan ada langkah mediasi-mediasi yang dilakukan," ujar Muddai Madang. (Ton/Rco)
Advertisement