Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi Insitute for Development for Economic and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah lima persen hingga akhir tahun 2015.
"Masih di bawah 5 persen, mungkin lebih rendah lagi di bawah 4,9 persen," ujar Dzulfian di Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Advertisement
Namun menurut Dzulfian, bukan berarti tidak ada potensi bagi ekonomi Indonesia untuk tumbuh di atas 5 persen. Hal ini karena tren pertumbuhan ekonomi yang biasanya naik lebih tinggi pada penghujung tahun.
"Di awal tren 3 bulan terakhir ekonomi kita akan membaik, khususnya ditopang konsumsi pemerintah," kata dia.
Pertumbuhan ekonomi juga akan didorong serapan anggaran pemerintah yang masih bisa terus digenjot pada akhir tahun 2015.
"Apalagi sampai September serapan anggaran masih kurang dari setengah. Artinya dalam jangka waktu terakhir banyak duit yang harus diserap. Nah ini diserap dongkrak perekonomian, masyarakat lihat proyek pemerintah mulai jalan. Nah ini yang mendorong investasi," tutur dia.
Dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7 persen. (Dny/Ahm)