Liputan6.com, Jakarta - Polisi menemukan titik terang dalam pengungkapan kasus dugaan pembunuhan sadis bocah dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat. DNA seorang di antara 7 saksi yang diperiksa polisi memiliki kecocokan dengan sampel DNA yang tertinggal di kardus, tempat jenazah bocah F ditemukan pada Jumat 2 Oktober 2015.
"Sampel yang cocok dengan DNA para saksi adalah sampel dari kardus kedua itu. Indikasi kecocokannya 99%," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Krishna menjelaskan, menurut analisis dokter forensik, ada 12 indikator dalam mencocokan hasil DNA seseorang. Kecocokan antara DNA saksi dan sampel DNA di kardus memenuhi 12 indikator tersebut.
Menurut Krishna, meski sudah ada kecocokan DNA, ia tak mau gegabah mengambil tindakan. Ia akan membawa 2 sampel DNA tersebut untuk diperiksa ulang ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dan laboratorium swasta untuk memastikan hasil kecocokan DNA itu.
"Tapi untuk menegaskan keyakinan ini, kami akan ambil second opinion. Jadi kedua DNA itu akan diperiksa ulang oleh DVI Mabes Polri dan ada juga pihak swasta yang memeriksanya. Kami harus hati-hati," ujar dia.
Polisi sejauh ini sudah mengambil sampel DNA dari 7 saksi mulai Minggu 4 hingga 7 Oktober 2015. Selain pemeriksaan DNA, polisi juga mengetes urine 7 saksi ini.
Hasilnya, seorang saksi yang pertama kali digelandang ke Mapolda Metro Jaya bernama Agus, terbukti mengonsumsi narkoba dan ditahan atas kasus narkoba. Sementara 6 saksi lain diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
"A (Agus) ditahan karena urinenya mengandung narkotika. Bukan karena dia pembunuhnya. Sekarang diproses oleh Direktorat Narkotika," pungkas Krishna.
Jenazah bocah F ditemukan dalam kardus di kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat 2 Oktober 2015, dalam kondisi mulut dan kedua tangannya terikat lakban. Diduga, bocah berusia 9 tahun ini korban pembunuhan dan kekerasan seksual. (Rmn/Mvi)
Polisi: DNA 1 Saksi Cocok dengan Sampel di Kardus Bocah F
Krishna menjelaskan, menurut analisa dokter forensik ada 12 indikator dalam mencocokan hasil DNA seseorang.
diperbarui 08 Okt 2015, 15:46 WIBPascapembunuhan bocah F, puluhan orangtua dari SDN 13 dan 14 Kalideres menunggu putra putrinya yang akan pulang sekolah.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mentan Amran dan Menteri PU Kolaborasi Akses Penyediaan Air untuk Percepatan Swasembada Pangan
Dikira Batu, Ternyata Karang Terbesar di Dunia Seluas 183 Meter di Kepulauan Solomon
Nonton Timnas Indonesia Pake Face Recognation, Antrean Penonton Mengular
TBS Energi Kantongi Restu Divestasi 2 PLTU, Segini Nilainya
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sebentar Lagi Tanding
Kreatinin Adalah Limbah Hasil Metabolisme Otot, Lengkap Fungsinya
Kolaborasi Strategis GE HealthCare dan ARSSI Tingkatkan Mutu Rumah Sakit Swasta
5 Fakta Terkait Kunjungan Kerja Presiden Prabowo Subianto ke Peru
Lewat AI, NVIDIA Kembangkan Inovasi Logistik di Indonesia
Gaya Santuy UAH Jelaskan Perbedaan Malaikat dan Manusia, Kocak tapi Penuh Hikmah
Isyana Sarasvati Rilis Kolaborasi Bareng Marty Friedman, Jadi Kejutan Jelang Konser Satu Dekade
Panduan Lengkap Cara Membuat Espresso yang Sempurna