Liputan6.com, Jakarta - Pasar bisnis ojek online kian sesak. Setelah Go-Jek, GrabBike, BluJek dan LadyJek, kini muncul satu pemain baru lagi yakni TopJek.
Co-founder sekaligus Director TopJek, Cempaka Adinda mengaku membangun TopJek dengan modal patungan bersama seorang teman yang juga wanita. Namun sayang, Adinda tak mau mengungkap siapa srikandi lain di balik TopJek tersebut.
"Saya share investasi dengan teman. Yang pasti investasinya tidak sebesar Go-Jek. Kalau Go-Jek kan yang saya dengar sampai ratusan miliar, kalau kami di kisaran puluhanlah," papar Adinda saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di kantor TopJek, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Adinda juga tidak menutup kemungkinan jika nantinya ada pihak lain yang mau berinvestasi di TopJek. Bahkan, wanita 26 tahun tersebut juga membuka peluang untuk melego TopJek.
"Tidak tertutup kemungkinan, namun kami juga tidak menargetkan kapan ada investor lain yang masuk. Kali untuk dijual, kenapa tidak? Siapa tahu nanti, kita lihat saja perkembangannya," ujar wanita lulusan London School Jakarta itu.
Ia melanjutkan, pihaknya tidak akan jor-joran menawarkan promo ketika nanti mulai beroperasi pada November mendatang. "Kita tidak ada promo Gratis atau Tarif flat Rp 10 ribu seperti itu. Tapi, kita ada potongan-potongan harga," terangnya.
Untuk urusan tarif, TopJek akan memberlakukan sistem per kilometer. Sementara soal pembagian keuntungan, "80% untuk pengemudi, 20% untuk kami. Untuk satu bulan pertama peluncuran kita pakai 90% untuk pengemudi, 10% untuk kami," tutur Adinda.
(dhi/isk)
Advertisement
Baca Juga