Sering Bikin Sensasi, Ada Apa dengan Farhat Abbas?

Ada sebuah tipe kepribadian yang disebut dengan histrionic personality. Apa itu?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Okt 2015, 19:30 WIB
Farhat Abbas [Foto: Faisal R. Syam/Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta - Pengacara Farhat Abbas tak henti-hentinya menarik perhatian publik lewat ucapan maupun statusnya di Twitter. Belum habis soal kasusnya dengan musisi Ahmad Dhani, baru-baru ini Farhat terang-terangan membuka isi perbincangan pribadinya dengan Regina.

Lewat akun media sosial Twitter, Farhat mengunggah screenshoot WhatsApp perbincangan pertengkarannya dengan Regina. Nampak tergambar Regina tersulut emosi saat menyatakan Farhat berzina dengan perempuan lain. (Baca: Disebut Regina Selingkuh, Ini Jawaban Farhat Abbas)

 

Farhat Abbas perlihatkan percakapannya dengan Regina. (foto: twitter.com/farhatabbsalaw)

 

Hal-hal tersebut merupakan ranah pribadi bagi kedua belah pihak yang biasanya ditutup rapat namun Farhat secara terbuka mengungkapnya. Sehingga sekitar 714 ribu pengikutnya di Twitter bisa mengetahui seluk beluk kehidupan pribadinya. Ia pun kembali menjadi sorotan.

Lalu, sebenarnya apa yang terjadi pada Farhat?

Jika dilihat dari kacamata psikologi apa yang dilakukan bisa jadi masuk dalam histrionic personality. "Ini adalah tipe kepribadian yang senang sekali mendapat perhatian dari banyak orang, tidak mudah malu. Semakin banyak atensi yang ia dapat semakin suka," seperti dituturkan psikolog Efnie Indrianie saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Kamis (8/9/2015).

Sosok yang memiliki kepribadian ini tidak khawatir akan penilaian publik terhadap dia. Ketika publik banyak memberikan sorotan tetap bahagia saja.

"Mungkin kalau orang kebanyakan berantem dengan pacar lewat pesan tidak akan mengcapture lalu diunggah ke media sosial, tapi dijaga rapat. Tapi berbeda dengan orang dengan histrionic personality," lanjut perempuan yang juga dosen sebuah universitas swasta di Bandung ini.

Lalu, pada beberapa orang tertentu yang derajat histrionic personality berat, pertimbangan logikanya jadi minim. Sehingga bisa saja apa yang ia lakukan menjatuhkan kredibilitasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya