Liputan6.com, Jakarta - Sentimen internal terutama dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan paket kebijakan ekonomi terbaru masih mempengaruhi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, aliran dana investor asing masih masuk dipicu penguatan rupiah terhadap dolar AS dan paket kebijakan ekonomi jilid III. Sentimen itu akan mendorong kenaikan IHSG.
Advertisement
"Saat ini target resistance di level 4.579 dengan potensi akan dicapai dalam waktu dekat. Selama support mampu bertahan di level 4.381. Hari ini IHSG masih melanjutkan penguatan," ujar William dalam ulasannya, Jumat (9/10/2015).
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG telah menyentuh dan berbalik arah sehingga menjadikan signal cukup negatif di akhir pekan. IHSG akan bergerak tertekan diwarnai aksi ambil untung.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.425-4.535 pada Jumat pekan ini," tutur Lanjar.
Untuk rekomendasi saham, William menuturkan, saham-saham yang dapat dicermati pelaku pasar yaitu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Pada penutupan perdagangan saham Kamis 8 Oktober 2015, IHSG naik tipis 4,3 poin ke level 4.491. Sektor saham aneka industri yang dapat menahan indeks saham di zona hijau. Investor asing pun melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 683,4 miliar. (Ahm/Igw)