Chintya Fabyola Bawa Isu Kabut Asap ke Miss International 2015

Putri Indonesia Lingkungan 2015, Chintya Fabyola ingin mengajak masyarakat dunia menanggapi serius darurat asap yang sedang terjadi.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 09 Okt 2015, 10:30 WIB
Chintya Fabyola (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Putri Indonesia Lingkungan 2015, Chintya Fabyola didapuk mewakili Indonesia di ajang Miss International 2015 yang akan diselenggarakan pada 16 Oktober-4 November 2015 di Tokyo, Jepang. Sebagai wanita yang peduli dengan lingkungan, Chintya berencana membawa isu kabut asap di Indonesia ke ajang kontes kecantikan tersebut.

Chintya rupanya ingin mengajak masyarakat dunia menanggapi serius tentang darurat asap yang sedang terjadi di wilayah barat Indonesia. Dara asal Pontianak itu berharap bisa memperoleh solusi dari pembahasan yang dibawakannya nanti.

Chintya Fabyola (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Sekarang ada beberapa titik asap di Indonesia. Itu yang akan aku angkat, aku jadikan bahan pembahasan di sana. Bukan menunjukkan Indonesia lemah, tapi kami jadikan ini masukan kepada teman-teman di dunia. Dan semoga mereka bisa memberikan masukannya," kata Chintya Fabyola kepada Liputan6.com di Graha Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015) malam.

Bakal menghadapi puluhan kontestan lain, Chintya mengaku sudah siap lahir batin. Apalagi, Runner Up 1 Putri Indonesia 2015 ini sudah lama memimpikan membawa nama Indonesia ke ajang internasional.

Chintya Fabyola (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Jadi Putri Indonesia salah satu mimpiku sejak kecil. Dan sekarang aku akan membawa nama Indonesia bersama perempuan terbaik di dunia. Aku bangga bisa ke sini, walau banyak yang bilang sulit tapi aku percaya kita bisa mencapainya," ujar pemilik tinggi 170 cm.

Tak tanggung-tanggung, Chintya mematok target tinggi untuk membawa pulang mahkota juara Miss International 2015 ke Indonesia. "Tentunya, target aku the crowne (mahkota) sebagai Miss International 2015. Dengan mahkota, aku ingin menunjukkan kalau semua perempuan itu layak, aku berusaha dari nol semua berjalan sebagai proses yang panjang," pungkas Chintya Fabyola. (Ras/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya