Liputan6.com, Roma - Wali Kota Roma, Ignazio Marino mengundurkan diri terkait skandal pembayaran kartu kreditnya pada Kamis 8 Oktober 2015. Namun ia menyatakan langkah yang diambilnya merupakan desakan situasi semata.
"Pengunduran diriku bukan berarti aku mengaku bersalah, namun terkait situasi politik yang membuatku mustahil meneruskan tugas," tegas Marino seperti dikutip dari BBC, Jumat (9/10/2015).
Advertisement
Marino juga menyangkal telah menggunakan dana pemerintah untuk membayar tagihan-tagihan pribadi melalui kartu kredit di berbagai restoran.
Awalnya Marino menyatakan berjanji untuk mengembalikan uang sebesar 20.000 euro atau sekitar Rp 300 juta. Namun kemudian ia mengatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya, setelah Partai Demokrat menarik dukungannya.
Dalam surat perpisahannya, Marino bersumpah untuk menemukan kebenaran meskipun menyimpan sebuah rasa takut bahwa balai kota akan kembali ke masa lalu. "Di mana spekulasi, kepentingan pribadi ilegal, mekanisme mafia yang korup dan mengancam dapat menjatuhkan lebih dari sekadar kerusakan partai," ucap dia.
Marino disebut-sebut juga tengah berada dalam tekanan, karena kondisi ibu kota Italia yang karut marut.
Seruan yang menuntutnya turun sudah bermunculan tahun lalu, terkait berbagai karcis tilang lalu lintas yang tak dibayar. Popularitasnya juga anjlok terkait berbagai kasus korupsi yang mendera sejumlah politikus, termasuk pendahulunya.
Marino yang terpilih tahun 2013 juga dikecam karena tidak mencegah dilakukannya pemakaman besar-besaran di Roma, terhadap seorang terduga bos mafia. (Tnt/Rie)*