Liputan6.com, Jakarta: Legenda Persija Jakarta, Imran Nahumarury, turut prihatin dengan kondisi Persija saat ini. Menurutnya ada perbedaan mencolok dalam tubuh tim Macan Kemayoran dulu dan kini.
Berhentinya kompetisi Indonesia Super League (ISL) membuat tim Macan Kemayoran kesulitan melunasi kewajibannya pada pemain. Akibatnya banyak pemain yang hengkang akibat penunggakan gaji.
Advertisement
"Peran manajemen tentu berpengaruh besar. Masalah pasti ada, keterlambatan gaji pasti ada. Tapi dahulu manajer tidak mengumbar janji ini dan itu. Kalau ada masalah dipecahkan bersama-sama, intinya akan dibayar dan itu membuat kami percaya dengan manajemen walau dahulu masih pakai APBD. Keterbukaan membuat lebih baik," jelas Imran di sela-sela laga reuni primavera baretti.
"Tentu berbeda dulu dan sekarang. Mulai dari mood pemain, pelatih. Kalau sekarang sepak bola sudah menjadi industri dan pemain ingin kontrak besar. Dulu, jujur saya katakan saya bermain dengan rasa mencintai Persija. Ketika di lapangan hal-hal seperti keterlambatan gaji dikesampingkan," sambungnya.
Imran menyoroti salah satu klub yang saat ini memiliki 'iklim' yang kondusif adalah Persib Bandung. Menurutnya dari jajaran manajemen, staf, hingga pemain, semuanya diselimuti rasa kekeluargaan.
"Kalau dahulu manajemen, pelatih, pemain, termasuk The Jakmania cukup dekat. Ketika ada masalah, The Jakmania merasakan, begitupun pemain. Ada saling keterbukaan juga dan itu tidak saya lihat saat ini," tambahnya.
Masalah Persija Jakarta terlihat jelas saat mereka hendak mengikuti turnamen Piala Presiden 2015. Mereka terlambat mengumpulkan pemainnya, sehingga waktu latihan tidak cukup. Bahkan pada hari pertama menggelar latihan, hanya 9 orang yang bergabung. (Def/Rco)
Baca Juga:
Jelang MotoGP Jepang, Rossi Kehilangan Satu Lawan
Siapa Pembalap Paling Sering Menang di MotoGP?
Kapten Inter Berkhianat ke Milan Januari Nanti?
2 Eks Persija Ramal Persib Bandung Lolos ke Final Piala Presiden