Mahasiswa STIT Yapima Galau Kampusnya Dibekukan

Tak hanya Kampus STIT Yapima Bungo, ada 5 perguruan tinggi lain di Jambi turut dinonaktifkan Kemenristek Dikti.

oleh Bangun Santoso diperbarui 10 Okt 2015, 09:55 WIB
Ekspresi kesedihan mahasiswi Universitas Ibnu Chaldun saat melakukan aksi di depan Gedung Dirjen Dikti, Jakarta Rabu (7/10/2015). Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun meminta pencabutan pembekuan kampus mereka. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jambi - Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Yapima, Kabupaten Bungo, Jambi mengaku khawatir akan masa depan mereka.

Ini lantaran, STIT Bungo masuk dalam 243 perguruan tinggi di Indonesia yang dibekukan statusnya oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan (Pendidikan Tinggi ([Kemenristek Dikti).

"Semua mahasiswa tentu khawatir. Apalagi saya sudah Kuliah Kerja Nyata (KKN), tinggal sedikit lagi selesai kuliah, tapi kampus kita masuk daftar yang dibekukan Dikti. Takutnya tidak diakui lagi," ujar Mariyani, salah seorang mahasiswi STIT Bungo semester akhir di Jambi, Jumat 9 Oktober 2015.

Kekhawatiran serupa diungkapkan mahasiswa lainnya, Meldy. Ia mengaku mengetahui kampus tempatnya belajar dinonaktifkan Kemenristek Dikti dari beberapa pemberitaan di media. Namun dia belum mengetahui alasan pasti pembekuan kampusnya tersebut.

"Mudah-mudahan ini bisa segera ditanggapi pihak kampus. Dan ada penjelasan kepada kami. Sehingga kami mahasiswa tidak galau," ujar dia.

Sementara itu Pembantu Ketua (Puket) I STIT Yapima Bungo, Asrul membenarkan status nonaktif kampus tersebut. Namun ia meluruskan, penonaktifan tersebut bukan berarti kampus tersebut ditutup.

Menurut Asrul, pembekuan ini dilakukan hanya sementara, sampai dosen pengajar yang memiliki NUPTK juga mendapat Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Artinya, alasan dibekukan lebih karena persoalan teknis NIDN yang belum juga keluar.

"Jadi data STIT Yapima di Pangkalan Data Perguruan Tinggi  (PDPT) langsung terblok. Untuk itu, mohon diluruskan pemahamannya kepada masyarakat. Bukan berarti kampus kita ditutup. Itu tidak benar," kata Asrul.

Ia melanjutkan, untuk membuka blok data tersebut, tidak bisa cepat. Tapi terjadwal, hanya bisa diproses antara Januari-April 2016 nanti.

Di Kampus STIT Yapima Bungo, mahasiswa yang memasuki masa akhir sedikitnya ada 200 orang. Tak hanya kampus STIT Yapima Bungo, ada 5 perguruan tinggi lain di Jambi yang ikut dinonaktifkan oleh Kemenristek Dikti.

Di antaranya, yakni STIT Yapima Muarojambi, Akademi Bahasa Asing Jambi, Akademi Telekomunikasi Indonesia Jambi, Akademik Sekretaris dan Manajemen Jambi, Akademi Manajemen Koperasi Graha Karya Jambi dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambi. (Dms/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya