Pengusaha Kapal Minta Pemerintah Bangun Industri Pendukung

Kebijakan Presiden Jokowi untuk tidak lagi mengimpor kapal laut menjadikan industri galangan kapal dalam negeri banyak menerima order

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Okt 2015, 17:15 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha galangan kapal saat ini tengah sibuk-sibuknya untuk memproduksi kapal setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk tidak lagi impor kapal.

Namun demikian, pelaku industri galangan kapal ini sendiri masih mengeluhkan belum banyak industri dalam negeri yang memproduksi bahan-bahan dalam pembuatan kapal laut.

‎Yance Gunawan, Presiden Direktur PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, yang merupakan salah satu perusahaan galangan kapal di Surabaya mengaku penggunaan komponen lokal dalam pembuatan kapal saat ini baru 30 persen.

"Jadi 70 persennya masih impor, yang lokal itu paling hanya baja, dan beberapa komponen saja. Perusahaan baja itu saja hanya ada 3 di Indoensia," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (10/10/2015).

Karena itu, dirinya meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk membangun beberapa industri pendukung komponen kapal di dalam negeri. Salah satunya adalah pabrik yang mampu memproduksi cable marine.

Yance menambahkan, dirinya sampai saat ini terus mengupayakan penggunaan komponen lokal dalam memproduksi kapal. Hanya saja jika tidak ada pilihan, pihaknya terpaksa untuk mengimpor dari beberapa negara seperti salah satunya Jepang.

Penggunaan komponen lokal masih rendah ini‎ menjadikan daya saing galangan kapal di Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan galangan kapal di beberapa negara di dunia.

‎"Ini masalah kita tidak mendekati waktu produksi seperti Jepang, China dalam bangun kapal, itu tidak terlalu lama. Kita itu 3 kali lipatnya. Ini kita mesti impor, harganya juga mahal, terus tempat yang bikin mahal minimnya infrastruktur," papar Yance. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya