Tosan Kelelahan Usai Diperiksa Polisi 10 Pertanyaan

Ada 10 pertanyaan yang diajukan penyidik selama 2 jam memeriksa Tosan, yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang.

oleh Zainul Arifin diperbarui 10 Okt 2015, 16:20 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan menjenguk Tosan, aktivis antitambang Lumajang di RS Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur, Minggu (4/10/2015). (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Tosan, aktivis Anti-Tambang Pasir Lumajang, Jawa Timur hari ini diperiksa kepolisian. Pemeriksaan ini terkait kasus dugaan pengeroyokan yang menyebabkan dirinya luka kritis dan rekannya Salim Kancil tewas, yang diduga dikeroyok massa pro penambangan di Desa Selok Awar Awar, Lumajang.
 
Pemeriksaan yang berlangsung sejak pukul 10.00 sampai pukul 12.00 WIB itu mengakibatkan Tosan yang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang, merasa kelelahan. Beruntung, pemeriksaan dari Polres Lumajang dan Polda Jatim itu tak membuat kondisinya semakin buruk.
 
“Bapak kelelahan setelah diperiksa polisi tadi. Selesai makan langsung tertidur pulas,” kata istri Tosan Ati Nurhayati, Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/10/2015).
 
Tosan awalnya ngotot ingin kembali pulang ke Lumajang dalam waktu dekat. Namun melihat kondisinya yang kelelahan, pihak keluarga akhirnya mengurungkan rencana tersebut. Pihak keluarga akhirnya menyarankan Tosan, tetap dirawat sampai sembuh total sebelum pulang ke kampungnya.
 
“Bapak ngotot ingin pulang, bosan di rumah sakit katanya. Tapi melihat kondisinya siang ini, lebih baik di rumah sakit dulu sampai pulih total,” ungkap Ati.

10 Pertanyaan

Sejak Jumat 9 Oktober kemarin, sudah ada beberapa pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur yang mendampingi keluarga Tosan. Mereka memberikan pendampingan hukum atas kasus pengeroyokan yang dialami Tosan dan Salim alias Kancil.
 
Abdul Rochman, pengacara Tosan mengatakan, ada 10 pertanyaan yang diajukan kepolisian selama 2 jam proses pemeriksaan. Materi pertanyaan lebih banyak terkait kronologis penyerangan dan identifikasi pelaku pengeroyokan.
 
“Penyidik dari Polres Lumajang dan Polda Jawa Timur. Pertanyaannya seputar awal peristiwa itu terjadi di rumah Pak Tosan. Belum sampai pada peristiwa pengeroyokan,” papar Rochman.
 
Menurut Rochman, penyidik kepolisian terlalu berputar-putar dalam mengajukan pertanyaan dan kurang efektif. Sehingga butuh waktu lama yang malah tak baik untuk kesehatan Tosan. “Penyidik lebih banyak bercerita sendiri,” sambung dia.
 
Tim penyidik Polres Lumajang Ipda Haryanto enggan berkomentar terkait pemeriksaan Tosan kali ini. “Saya tak punya kewenangan untuk memberikan komentar. Sementara ini pemeriksaan dihentikan dulu,” pungkas Haryanto. (Dms/Rmn)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya