Liputan6.com, Purworejo - Suasana Balai Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah terasa berbeda saat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan kata sambutan. Khofifah berada di daerah itu dalam rangka peninjauan penyaluran Beras Sejahtera (Rastra) ke-13 selama 2015.
94 Warga perwakilan desa di Kecamatan Purworejo yang hadir di ruangan seluas 10 x 15 meter persegi itu terlihat semringah. Karena Khofifah menyatakan akan 'menraktir' mereka.
"Apa kabar? Mudah-mudahan senyumnya bapak ibu tambah semringah. Saya bersama keluarga besar Kementerian Sosial hadir di sini, silaturahmi sekaligus ingin memastikan bahwa bapak ibu mendapatkan Rastra ke-13," ujar Khofifah sambil tersenyum lebar di Balai Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (10/10/2015).
"Boleh nggak, kalau panjenengan (kalian) biasa bayar Beras Sejahtera Rp 24 ribu per 15 kilogram, sekarang saya yang bayar berasnya?" sambung dia.
Warga pun tersenyum sambil bertepuk tangan mendengar pernyataan tersebut. Warga seharusnya membayar Rp 24 ribu untuk mendapatkan Beras Sejahtera setiap bulan. Namun Khofifah mengatakan, 94 warga yang hadir di Balai Kecamatan akan mendapat Rastra cuma-cuma bulan ini.
"Boleh ya saya bayarin beras bapak ibu. Jadi bapak ibu tidak usah bayar Rastra ke-13 lagi," tanya Khofifah lagi.
Warga pun kompak mengiyakan tawaran Khofifah, yang jelas akan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga mereka. Raut wajah mereka bahagia. Karena 94 perwakilan warga itu akan pulang membawa Beras Sejahtera gratis masing-masing 15 kilogram dari Kementerian Sosial.
"Boleh Bu Menteri. Sangat boleh," jawab warga bersautan.
Penggantian Istilah Raskin
Khofifah menjelaskan kepada warga mengenai alasan mengubah sebutan Beras Miskin (Raskin) menjadi Rastra. Yaitu agar warga tidak memposisikan dirinya sebagai masyarakat yang selamanya miskin. Kata 'sejahtera' bertujuan untuk memotivasi warga, agar kelak mampu menjadi masyarakat yang sejahtera secara finansial.
"Kalau Raskin beras untuk orang miskin. Sebenarnya ada nggak di antara panjenengan yang mau menjadi orang miskin? Tidak ada kan? Pasti kita semua ingin hidup sejahtera. Maka jangan sebut lagi bantuan beras ini sebagai Raskin, tapi sebutnya harus Rastra, supaya yang memakan berasnya akan jadi keluarga yang sejahtera," jelas dia.
Seorang warga yang menerima Rastra gratis tersebut, Ngatinem (58), mengaku sudah menyiapkan uang untuk membayar beras bersubsidi dari pemerintah. Namun ia bersyukur, uang yang dikumpulkannya dari hasil kerja keras di kebun manggis, akhirnya utuh di dompetnya.
"Saya sudah bawa Rp 24 ribu untuk bayar Rastra. Saya tahunya kan hari ini hanya Ibu Menteri mau datang melihat pembagiannya. Alhamdulillah, berasnya ditraktir Ibu Menteri, jadi bisa buat uang sekolah anak saya," tutur perempuan bertubuh kurus itu. (Rmn/Sun)
Tinjau Penyaluran Rastra, Mensos `Traktir` Warga di Purworejo
Kata sejahtera di kalimat Beras Sejahtera bertujuan memotivasi warga, agar mampu menjadi masyarakat sejahtera secara finansial.
diperbarui 10 Okt 2015, 19:46 WIBKemensos menyiapkan santuan kepada keluarga korban almarhumah (alam) PNF Rp 15 juta sebagai wujud ungkapan turut berduka cita.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Total Hadiah Indonesia Masters 2025 Meningkat
Timnas Indonesia Tidak Pakai SUGBK di Grup Piala AFF 2024, Ini Venue Penggantinya
Trump Tunjuk Pengusaha Pro Bahan Bakar Fosil jadi Menteri Energi, Ada Dampak ke Indonesia?
8 Potret Chand Kelvin Umumkan Istri Hamil di Depan Ka'bah, Terungkap Saat Umroh
Ajang Pilkada 2024 Disebut Jadi Tolak Ukur Kekuatan Jokowi
VIDEO: Tambang Galian C Jadi Pemicu! Kasus Polisi Tembak Polisi Terus Diusut
Tampilan Keren Motor Kustom TVS Ronin Pakai Aksesori DM Work
Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
Maruarar Minta BTN Transformasi Jadi Bank Perumahan
Bayi Macan Emas di Kebun Binatang Thailand Siap Saingi Popularitas Kuda Nil Moo Deng
Apa Arti Aktif: Memahami Makna dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Pilkada Serentak 27 November 2024 Besok, Bursa Libur Dulu