Liputan6.com, Jakarta - Bekerja sebagai marketing atau sales adalah pilihan tepat bagi mereka yang memiliki pengetahuan, kualitas, dan kemampuan untuk bersaing di bidang ini. Namun tidak sedikit juga orang yang menganggap pekerjan sebagai sales itu cukup berat karena selalu di hadapkan dalam sebuah target.
Untuk itu, demi menjadi seorang sales kemampuan yang harus dimiliki seorang dapat dilatih dan dipelajari lewat latihan, jam terbang, dan pengalaman.
Advertisement
Artikel "5 Tips Menjadi Sales Sukses mencuri perhatian pembaca Liputan6.com, pada Sabtu (10/10/2015). Berikut 5 artikel paling banyak dibaca pada akhir pekan ini:
Bekerja sebagai marketing atau sales adalah pilihan tepat bagi mereka yang memiliki pengetahuan, kualitas, dan kemampuan untuk bersaing di bidang ini. Namun tidak sedikit juga orang yang menganggap pekerjan sebagai sales itu cukup berat karena selalu di hadapkan dalam sebuah target.
Untuk itu, demi menjadi seorang sales kemampuan yang harus dimiliki seorang dapat dilatih dan dipelajari lewat latihan, jam terbang, dan pengalaman.
Kesuksesan bukan bawaan lahir, melainkan buah kerja keras. Jika Anda ingin menjadi seorang sales yang sukses, lebih baik pelajari lima kemampuan wajib ini
2. Menko Darmin: Rupiah Menguat, Semua Belum Bisa Dianggap Tenang
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan signifikan dalam sepekan. Bila berdasarkan kurs Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah telah menguat 8,07 persen selama sepekan.
Rupiah sempat berada di posisi Rp 14.709 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 2 Oktober 2015 menjadi Rp 13.521 per dolar AS pada Jumat 9 Oktober 2015, dan menjadi mata uang yang paling perkasa di kawasan Asia Pasifik.
Melihat fenomena ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku bukan berarti ekonomi Indonesia langsung membaik. Ia meminta semua pihak untuk tidak berpuas diri.
"Jadi ini jangan dilihat semua akan tetap positif, nanti akan ada rapat pada AS lagi apa akan berubah kebijakan di sana, semua akan berubah lagi. Jadi semua belum bisa dianggap tenang, tidak boleh begitu," kata Darmin
3. Gubernur Okoyama Keluhkan Sistem Upah di RI
Gubernur Prefektur Okoyama, Ryuta Ibaragi, mengatakan, kalau minat investasi perusahaan Jepang ke Indonesia sangat besar. Akan tetapi, pihaknya memberikan salah satu catatan untuk investasi di Indonesia, yaitu soal sistem upah.
Ibaragi menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani pada Jumat 9 Oktober 2015. Dalam kunjungannya kali ini, Ryuta banyak berbincang dengan Franky terutama minatnya untuk menanamkan modal di Indonesia.
Ibaragi menyampaikan minat salah satu investasi tersebut berasal industri komponen yang selama ini memasok produsen mobil Mitsubishi. Mereka ingin mendirikan pabrik komponen di Indonesia. Minat perusahaan dari Prefektur Okoyama tersebut menambah daftar panjang minat investasi dari negeri Sakura.
4. Menteri Yuddy Bakal Beri Sanksi Kepada Pejabat Kota Semarang
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi akan memberikan surat peringatan kepada seluruh pejabat Pemerintah Kota Semarang akibat tindak indisipliner.
Hal itu terjadi karena saat Yuddy melakukan sidak di Kantor Wali Kota Semarang pada 7 Oktober 2015, mayoritas pejabat tidak ada di lokasi, padahal waktu sidak Yuddy sudah masuk jam kerja.
"Wali kota, Kepala SKPD, kepala inspektorat, itu tidak ada satu pun di kantor. Mereka pergi semua katanya sedang menghadiri perayaan apa itu di Ambarawa. Ini betul-betul fatal, baru saya temukan kali ini, di Semarang," kata Yuddy.
5. Realisasi Paket Kebijakan Ekonomi Perkuat Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat pekan ini. Bahkan kurs tengah Bank Indonesia berada di posisi 13.521 per dolar AS pada Jumat 9 Oktober 2015.
Namun hal ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama jika pemerintah tidak segera merealisasikan tiga paket kebijakan yang telah dikeluarkan.
Pengamat Ekonomi Aviliani mengatakan, dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang termasuk rupiah. Hal itu mendorong rupiah alami penguatan signifikan pada pekan ini.
"Sekarang memang global sedang menguat. Jadi kebetulan dolarnya yang melemah," ujar dia di Jakarta.