3 Negara Fokus Padamkan Kebakaran Hutan di Sumsel

Ada 7 helikopter dan 3 pesawat fix wings yang melakukan water bombing.

oleh Mevi Linawati diperbarui 11 Okt 2015, 16:38 WIB
Anggota TNI memadamkan api di perkebunan kelapa sawit di Desa Padamaran, Ogan Komering Ilir , Sumatera Selatan, Sabtu (12/9/2015). Kebakaran lahan menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah dan mengganggu jadwal penerbangan. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan operasi udara dari Indonesia, Singapura dan Malaysia memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan mulai hari ini. Operasi pemadaman dikonsentrasikan di daerah Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ada 7 helikopter dan 3 pesawat fix wings yang melakukan water bombing. Sementara satu pesawat Cassa akan menabur garam untuk hujan buatan.
 
"7 heli dan 4 pesawat tersebut terdiri dari 6 heli BNPB, 1 heli dari Singapura, 2 pesawat Air Tractor dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 1 pesawat hujan buatan BNPB, dan 1 pesawat Bombardier dari Malaysia. Pemerintah Malaysia telah mengirimkan 1 pesawat jenis Bombardir 415 MP dengan kapasitas 6 ton," jelas Sutopo dalam rilisnya, Minggu (11/10/2015).

Menurut dia, helikopter itu akan mengambil air dari laut. Pesawat ini akan beroperasi sampai Jumat 16 Oktober 2015. Setelah itu, Malaysia mengevaluasi situasi akan melanjutkan bantuan atau memperpanjangnya.

Singapura telah mengirimkan 1 heli Chinook dengan kapasitas 5 ton yang tiba Sabtu 10 Oktober 2015 siang. Heli ini akan dioperasikan selama 13 hari yaitu 11-23 Oktober 2015.

"Briefing kepada para pilot dan kru tentang rencana operasi, pembagian daerah dan tugas operasi serta aturan keselamatan. Pemegang komando kendali nasional adalah Indonesia/BNPB. Sedangkan kodal operasi sehari-hari berada pada Komandan Sub Satgas Udara," jelas Sutopo.

Menurut dia, tim dari Australia akan tiba di Sumatera Selatan pada Selasa atau Rabu ini. Pesawat "Thor" Hercules L-100  itu berkapasitas 15 ton. Metode pengisian air dengan memompa dari mobil tangki. Pesawat ini hanya dapat dioperasikan selama 5 hari, karena masih digunakan untuk memadamkan Karhutla di New South West Australia. Indonesia masih menunggu konfirmasi bantuan pesawat dari negara lainnya. (Bob/Ron)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya