Liputan6.com, Jakarta - PDIP menerjunkan 125 personel Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) ke Jambi, Palembang, dan Kalimantan Tengah. Mereka akan bahu-membahu membantu masyarakant dalam penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan.
125 personel Baguna yang telah diberikan pelatihan khusus oleh Basarnas itu dibagi 3 tim. Yakni 50 personel ke Jambi, 50 orang ke Palembang, Sumatera Selatan, dan 25 lainnya ke Kalimantan Tengah.
Advertisement
"100 orang ke provinsi Sumsel dan Jambi, 25 orang ke Kalteng dengan pesawat mengingat di Kalteng juga menghadapi soal yang sama dan sangat serius. Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur Kalsel Pak Teras Narang," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat pelepasan 125 personel Baguna di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (11/10/2015).
"Ini kami memandang tidak ada kata terlambat, tim secara khusus dilatih kemampuan mitgasi dan semangat membantu yang terkena asap itu," imbuh dia.
Dalam acara pelepasan ini, Hasto didampingi Wakil Sekjen PDIP Bidang Kerakyatan, Eriko Sotarduga, dan Koordinator Baguna PDIP, Alvian Feoh.
Mereka akan berada di lokasi selama 10 hari dan dapat diperpanjang. Kepergian mereka sudah mendapat restu keluarga sehingga siap untuk survive.
Hasto mengungkapkan, PDIP tidak hanya menerjunkan Baguna di daerah yang terkena benca asap. Sebanyak 800-1.000 orang juga bakal dibentuk sebagai pasukan kemanusiaan pejuang PDIP untuk membantu rakyat yang menghadapi persoalan.
Sementara itu, untuk penanganan dan antisipasi bencana asap, PDIP sudah mengusulkan ke pemerintah agar melakukan modernisasi peralatan seperti pengadaan helikopter Chinook yang sangat cocok untuk medan yang sebaran titiknya cukup banyak.
"Kombinasi pesawat mengisi air dari laut, dilengkapi dari Chinook, kita sampai sekarang belum punya. Jadi nanti punya 3 saja sudah bersyukur," jelas Hasto.
Kemudian, kata dia, PDIP juga merekomendasikan untuk mendata tanaman Jatiputih yang bisa dipakai sebagai benteng. Dengan perkiraan direncanakan perkebunan, maka ada kanal dan tanaman pelindung.
"Ini kan di musim kering dengan bencana el nino. Jadi harus lebih dipersiapkan, untuk dilakukan mobilisasi, karena dampaknya ke negara tetangga. Apalagi manajemen mitigasi kita sudah semakin andal, jadi agar tidak terjadi lagi," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menegaskan penting bagi PDIP untuk berorientasi kepada kemanusiaan sebagaimana prinsip dalam sila Pancasila yakni perikemanusiaan.
"Personel Baguna adalah pasukan pelopor, pejuang kemanusiaan. Bantulah rakyat tanpa berhitung apa yang akan diperoleh, tanpa berpikir siapa yang akan ditolong," ungkap Hasto yang langsung disambut jawaban siap oleh para personel Baguna.
Terlebih sebagai partai pemerintahan, Baguna PDIP harus menunjukkan mental kepemimpinan, kedisiplinan, dan mental kemanusiaan. Apalagi, bencana asap ini sudah menimbulkan kerugian ekonomi. (Ali/Ron)