Liputan6.com, Kabul - Kecelakaan helikopter terjadi di dekat ibukota Afghanistan, Kabul pada Minggu 11 Oktober 2015 waktu setempat. Lima orang termasuk dua tentara Inggris dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
"Insiden ini mengakibatkan kematian lima personel NATO Resolute Support mission dan mencederai 5 lainnya. Merupakan kebijakan unit tersebut untuk menunda identifikasi korban kepada otoritas nasional yang relevan," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris seperti dikutip dari BBC, Senin (12/10/2015).
Advertisement
Helikopter Puma Mk2 itu dilaporkan jatuh di dekat markas latihan NATO dalam misi bertajuk Resolute Support mission. Sejauh ini belum ada keterangan resmi NATO tentang identitas korban tewas dan maupun luka-luka.
"Ini murni kecelakaan dan bukan akibat serangan kelompok pemberontak. Kami masih menyelidiki kecelakaan ini, tetapi kami dapat memastikan, insiden ini adalah kecelakaan murni dan bukan akibat serangan kelompok pemberontak," jelas kementerian tersebut.
Penyebab kecelakaan masih diselidiki namun menurut pengamatan telah terjadi masalah saat pendaratan di markas di Kabul tersebut. Menurut pihak NATO, unit itu membawa 10 orang di dalamnya.
"Helikopter itu jatuh ketika mendarat di markas Resolute Support dalam membantu misi di Afghanistan. Keluarga korban dari dua tentara Inggris telah diberitahu," tambah Kementerian Pertahanan Inggris.
Dua personel RAF yang tewas dalam kecelakaan helikopter itu berasal dari skuadron 230 dan 33, keduanya berbasis di RAF Benson, Oxfordshire.
Rencananya nama prajurit yang tewas itu akan diumumkan kepada publik pada Senin waktu setempat.
Kecelakaan ini terjadi setelah konvoi kendaraan militer Inggris diserang di Kabul, ibukota Afghanistan, pada Minggu 11 Oktober pagi. "7 Orang terluka tetapi tidak ada korban jiwa akibat serangan itu," beber Kementerian Pertahanan Inggris.
Kementerian Pertahanan mengatakan alat peledak improvisasi menyebabkan ledakan, sementara para pejabat di Kabul mengatakan itu adalah bom bunuh diri. Sejauh ini pihak militan Taliban mengklaim serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan udara di Kunduz yang menewaskan warga sipil dan dokter.
Kecelakaan helikopter ini adalah kasus kematian pertama yang dialami tentara Inggris di Afghanistan sejak misi militer mereka berakhir di Helmand, akhir tahun 2014.
Pasukan tempur Inggris ditarik dari Afghanistan tahun lalu setelah konflik yang berlangsung 13 tahun dan telah mengakibatkan 454 tentara Inggris tewas. Sejauh ini sekitar 500 tentara Inggris masih ditempatkan di Afghanistan, tetapi bukan untuk melaksanakan misi militer. Mereka ditempatkan di Afghanistan untuk melatih tentara Afghanistan untuk mengamankan Kabul.
(Tnt/Rie)