Liputan6.com, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati meminta pemerintah memberikan dasar yang jelas pada struktur penarikan cukai pada industri rokok. Lantaran, struktur yang ada dianggap belum jelas.
"Ada 13 lapisan dalam penentuan cukai. Sampai hari ini kami tidak mendapat justifikasi apa yang mendasari perbedaan penerapan cukai," kata dia, dia Jakarta, Senin (12/10/2015).
Advertisement
Dia mencontohkan, seperti penarikan cukai untuk produksi rokok dengan kapasitas di atas 2 miliar batang. "Ini untuk mengakomodasi yang besar dan kecil, tapi kalau seperti ini saja apakah misalnya yang katakanlah produksi 1,9 miliar batang itu di bawah 2 miliar, itu apa kecil?" tutur Enny.
Berdasarkan harga jual eceran (HJE), menurut Enny, hal tersebut tidak tepat karena rokok memiliki dampak sama terhadap kesehatan. Enny berpendapat, dalam struktur penarikan cukai harusnya mempertimbangkan kandungan lokal sehingga mengakomodasi kepentingan nasional.
"Misalnya perbedaan layer (lapisan) salah satunya kalau kandungan lokalnya lebih tinggi maka perbedaan tarif, jadi tujuannya jelas. Mengakomodasi kepentingan petani lokal dan dalam negeri," jelas Enny.
Enny menuturkan, pemerintah juga bisa menggunakan formula lain seperti penyerapan tenaga kerja. "Mengapa dalam perbedaan dalam perbedaan tarif tidak menggunakan basis tenaga kerja, kalau industri menyerap sekian tenaga kerja," tandas dia. (Amd/Ahm)*