Liputan6.com, Surabaya - Setelah Bonek FC memutuskan walk out di babak delapan besar Piala Presiden 2015, dua minggu lalu, Evan Dimas Darmono mengisi kekosongan dengan bermain sepak bola antar kampung (tarkam) di Lapangan Perseda, Lidah Kulon Surabaya, Minggu (11/10/2015).
Ikut sertanya pemain Timnas Indonesia U-23 ini praktis menarik perhatian warga sekitar. Mereka pun berbondong-bondong untuk melihat langsung pemain idolanya yang rela bermain hanya di Liga Tarkam. Evan Dimas memperkuat tim Harapan Kita saat bertanding melawan Ajer Surabaya.
Demi membela rekan sejawat di kampungnya, Ngemplak Surabaya. Evan Dimas rela turun bermain bersama dengan beberapa pemain ternama di antaranya Lucky Wahyu yang kini membela Persepam dan striker PSM Makassar, Muklis Hadi Hadi Ning.
"Ya karena ini yang main dari kampung saya, makanya saya ikut main membela. Tapi jika bukan (kampung Evan Dimas), saya masih pikir-pikir lagi," Evan Dimas memaparkan.
Bermain di Liga Tarkam, Evan Dimas mengatakan dirinya bermain sangat hati-hati. Sebab, risiko cedera lebih tinggi dibanding bermain dengan klubnya, Bonek FC. Hal ini diakuinya, selain struktur lapangan yang jauh dari standard, terkadang permainan lawan cenderung kasar.
Sementara itu manajer klub Harapan Kita, Saroni menyatakan dirinya sengaja mengajak Evan Dimas untuk ikut tarkam. Klub ini juga yang membesarkan namanya sebelum masuk ke dalam skuat Timnas Indonesia U-19 besutan Indra Sjafri.
"Harapak Kita merupakan klub awal Evan bermain bola. Untuk itu, kami minta tolong dia agar ikut bermain di liga ini. Beruntung dia mau main di sini dan gratis pula. Karena, kami tak punya bayaran dan bonus buat dia," ujar manajer asal Ngemplak, Surabaya itu.
Baca juga:
Advertisement
Video Pedrosa Asapi Lorenzo dan Rossi di Motegi
Gara-gara Ban, Rossi Sempat Stres di MotoGP Jepang
Jurgen Klopp: Saya Bukan Tuhan!
Skandal Terungkap, Ronaldo Bercinta dengan 2 Gadis di Camp Nou