Empat Lembaga Keuangan Rapat Bahas Penguatan Rupiah

Empat lembaga keuangan tertinggi selalu berkoordinasi agar penguatan nilai tukar rupiah dapat bertahan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Okt 2015, 21:29 WIB
Petugas menghitung uang pecahan US$100 di Jakarta, Jumat (9/10/2015). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (9/10/2015) mengalami penguatan, bahkan bergerak ke level Rp 13.400. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Empat lembaga tinggi negara di sektor keuangan menggelar rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) seiring penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Lembaga tersebut adalah Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Rapat FKSSK yang berlangsung pada Senin (12/10/2015) malam masih sebatas Eselon I. Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto mengungkapkan, rapat rutin tersebut selalu meng-update kondisi perekonomian terkini sekaligus realisasi paket kebijakan ekonomi jilid I, II dan III yang sudah dirilis pemerintah.

"Sekarang ini kita update saja. kami menunjukkan kalau FKSSK selalu melakukan pertemuan. Saat ini membahas pencapaian yang terjadi, paket I, II dan III sudah kelihatan menunjukkan hasilnya. Paket kebijakan IV masih dalam pembahasan," terang dia saat ditemui di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Lebih jauh dia berharap, empat lembaga keuangan tertinggi selalu berkoordinasi agar penguatan nilai tukar rupiah dapat bertahan atau tidak hanya bersifat temporer dengan dukungan dari kondisi global.

"Kita tidak diam, semua sama-sama melakukan tindakan, bagaimana caranya bukan hanya dari perspsi, tapi juga fundamentalnya mengalami perbaikan. Memang betul kalau ini salah satunya karena kondisi global yang sedang bagus untuk kita," pungkas Erwin.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melanjutkan penguatan di awal pekan ini. Hal itu ditopang dari aliran dana investor asing masuk ke bursa saham dan dolar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang.

Pada penutupan perdagangan, Senin (12/10/2015), mengutip data Bloomberg, rupiah menguat tipis 0,02 persen menjadi 13.408 per dolar AS dari penutupan Jumat 9 Oktober 2015 di level 13.412 per dolar AS.

Pada pagi ini, rupiah sempat dibuka melemah 20 poin menjadi 13.432 per dolar AS. Rupiah berada di kisaran 13.348-13.505 per dolar sepanjang awal pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menguat di kisaran 13.359 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah menguat 55 poin menjadi 13.466 per dolar AS pada Senin 12 Oktober 2015, dari perdagangan Jumat pekan lalu yang berada di level 13.521 per dolar AS. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya