Rupiah Bakal ke Level 13.000 per Dolar AS

Awalnya LPS memperkirakan apresiasi kurs rupiah berada pada level 13.800 per dolar AS.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Okt 2015, 21:44 WIB
Petugas menghitung uang pecahan US$100 di Jakarta, Jumat (9/10/2015). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (9/10/2015) mengalami penguatan, bahkan bergerak ke level Rp 13.400. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan berlanjut sampai akhir tahun ini. Kurs rupiah diramalkan akan stabil di kisaran 13.000 per dolar AS hingga 13.500 per dolar AS karena rencana kenaikan tingkat suku bunga AS molor ke tahun depan.

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Fauzi Ichsan mengungkapkan, awalnya LPS memperkirakan apresiasi kurs rupiah berada pada level 13.800 per dolar AS, namun faktanya rupiah justru terangkat lebih jauh hingga menembus 13.400 per dolar AS.

"Dua bulan terakhir (November-Desember) rupiah akan rebound, karena prospek kenaikan suku bunga The Fed baru akan dilakukan semester I 2016. Nilai tukar rupiah bisa stabil di kisaran 13.000-13.500 per dolar AS," ucap dia di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Fauzi mengatakan, range nilai tukar rupiah 13.000-13.500 per dolar AS diyakini bisa tercapai hingga akhir tahun apabila perekonomian dan pasar keuagan dunia stabil. Harga komoditas pun, katanya, perlahan akan terangkat, sementara kenaikan suku bunga Bank Sentral AS diproyeksikan sekira 25 basis poin.

"Kalau pasar keuangan global stabil di dua bulan terakhir, sangat memungkinkan rupiah bisa lebih baik dan stabil," terang mantan Kepala Ekonom Standard Chartered Bank itu.

Ketika ditanyakan perihal peluang BI Rate turun, Anggota Dewan Komisioner LPS itu enggan memberikan jawabannya meskipun tingkat bunga LPS sudah mengalami penurunan.

"LPS Rate itu kan cerminan suku bunga pasar, sifatnya cerminan keadaan pasar saat ini. Kalau BI Rate itu, kebijakan moneter dan kita yakin BI sangat independen serta profesional dalam kebijakan moneter," pungkas Fauzi.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melanjutkan penguatan di awal pekan ini. Hal itu ditopang dari aliran dana investor asing masuk ke bursa saham dan dolar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang.

Pada penutupan perdagangan, Senin (12/10/2015), mengutip data Bloomberg, rupiah menguat tipis 0,02 persen menjadi 13.408 per dolar AS dari penutupan Jumat 9 Oktober 2015 di level 13.412 per dolar AS.

Pada pagi ini, rupiah sempat dibuka melemah 20 poin menjadi 13.432 per dolar AS. Rupiah berada di kisaran 13.348-13.505 per dolar sepanjang awal pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menguat di kisaran 13.359 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah menguat 55 poin menjadi 13.466 per dolar AS pada Senin 12 Oktober 2015, dari perdagangan Jumat pekan lalu yang berada di level 13.521 per dolar AS. (Fik/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya