Liputan6.com, Baltimore Setiap perempuan tentu ingin memiliki tubuh ramping, terutama di bagian pinggul. Namun tak perlu berkecil hati dulu jika Anda dianugerahi pinggul yang lebih berisi dibandingkan wanita lainnya. Sebaliknya, Anda wajib bersyukur.
Sebuah studi baru mengungkap, kelebihan lemak di area pinggul ternyata mempengaruhi risiko diabetes pada wanita, dikutip dari laman Medindia, Selasa (13/10/2015).
Advertisement
Varian genetik yang dekat dengan gen KLF14 yang mengatur bagaimana dan di mana tubuh wanita menyimpan lemak ini berpengaruh terhadap risiko diabetes tipe 2. Demikian yang diungkap oleh para peneliti dalam acara American Society of Human Genetics (ASHG) 2015 Annual Meeting di Baltimore.
Secara spesifik, versi yang berbeda dari varian tersebut menyebabkan sel yang membantu proses penyimpanan lemak juga berfungsi secara berbeda. Secara keseluruhan, perbedaan ini tidak dikaitkan dengan perubahan bobot tubuh keseluruhan atau BMI, namun memang ini memengaruhi bentuk pinggul wanita, jelas penulis penelitian Kerrin Small dari King's College London.
"Studi terdahulu menunjukkan bahwa secara umum, wanita yang memiliki lemak pinggul, yang tubuhnya berbentuk pir, secara signifikan kurang berisiko diabetes dibandingkan mereka yang memiliki pinggul lebih kecil," ucapnya.
Penemuan ini memiliki dampak penting karena para peneliti sedang mengupayakan pendekatan yang lebih personal untuk mendeteksi penyakit serta pengobatannya, ucap Small. Dia juga mencatat, jika mereka bisa mengidentifikasi gen dan produk protein yang berpengaruh dalam risiko diabetes, maka kemungkinan besar mereka bisa mengembangkan pengobatan dan pencegahannya.