Liputan6.com, Jakarta - Smartphone kini tak lagi digunakan sebagai wadah berjejaring sosial atau hanya bermain game. Baru-baru ini, sebuah aplikasi bernama 'I-Doser' bertengger di toko aplikasi perangkat iOS dan Android.
Keberadaan aplikasi tersebut tengah ramai diperbincangkan banyak pihak, bahkan sempat membuat resah masyarakat. Pasalnya, aplikasi ini menghadirkan layanan gelombang suara yang dapat menstimulasi otak dan dapat membuatnya penggunanya ketagihan seperti menggunakan narkoba.
Tim Tekno Liputan6.com langsung menelusuri situs resmi dari aplikasi ini. Pantauan kami, situs tersebut menjelaskan bahwa aplikasi ini memang bisa mengeluarkan gelombang suara secara khusus. Bahkan, developer aplikasi ini mengklaim bahwa mereka merupakan salah satu produsen gelombang otak Binaural ternama. Dijelaskan, aplikasi ini telah terbukti secara ilmiah dan menggunakan metode gelombang otak yang aman.
Namun, gelombang tersebut nyatanya dapat membuat pendengarnya berhalusinasi seperti mengonsumsi narkoba. Aplikasi ini menawarkan beberapa tipe `dosis gelombang` yang bisa didengar, mulai dari dosis ganja, N,N-Dimethyltryptamine (DMT), Lysergic acid diethylamide (LSD), dan beberapa obat-obatan terlarang lainnya!
Diungkap, aplikasi ini telah dikembangkan selama beberapa tahun. Terkini, I-Doser telah diunduh jutaan pengguna Android maupun iOS.
Cara kerja aplikasi ini adalah dengan menggunakan dua jenis suara yang berbeda, yang nantinya akan dimainkan pada saat bersamaan. Pengguna disarankan untuk berkonsentrasi dengan menggunakan headphone dalam posisi duduk di ruangan yang gelap.
Pembuat aplikasi ini, Nick Ashton, menjelaskan pada dasarnya fungsi aplikasi ini hanyalah memberikan terapi lewat efek dari dosis suara untuk `memodifikasi` mood dan suasana hati penggunanya. Demikian dilansir dari laman resmi I-Doser, Selasa (13/10/2015).
I-Doser rupanya bukan yang pertama menjadi penyedia terapi gelombang otak dengan menggunakan binaural. Sebetulnya, teknologi yang memanfaatkan Binaural Beats sudah hadir dan dijual dalam bentuk kepingan CD di Indonesia.
Mengutip informasi The Huffington Post, Binaural Beats merupakan dua frekuensi suara yang diperdengarkan lewat telinga kanan dan kiri. Jika telinga kanan distimulasi dengan frekuensi 500 Hz, telinga kiri harus distimulasi dengan suara 510 Hz. Di situlah otak pengguna akan melakukan respons dan menciptakan suara ketiga yang disebut Binaural Beats.
Aplikasi ini telah diperlihatkan lewat beberapa video yang beredar di YouTube. Benar adanya, para pengguna tersebut mengatakan bahwa aplikasi ini memberikan efek seperti mengonsumsi narkoba.
I-Doser telah tersedia di App Store dan Google Play Store. Namun, pengembang aplikasi tersebut membanderolnya dengan harga yang berbeda di kedua platform ini. Untuk App Store, I-Doser dibanderol seharga Rp 59.000, sementara untuk di Google Play Store dibanderol seharga Rp 71.000.
Heboh, Beredar Aplikasi Narkoba Digital yang Bisa Bikin Sakau
Aplikasi yang bernama I-Doser ini mampu menghasilkan gelombang yang dapat membuat pendengarnya berhalusinasi seperti mengonsumsi narkoba.
diperbarui 13 Okt 2015, 09:28 WIBAplikasi yang bernama I-Doser ini mampu menghasilkan gelombang yang dapat membuat pendengarnya berhalusinasi seperti mengkonsumsi narkoba
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Model Baju Wanita Kekinian yang Akan Ngetren di Tahun 2025, Didominasi Gaya Elegan dan Minimalis
Infografis Vonis Terdakwa Korupsi Timah Harvey Moeis serta Daftar Aset dan Harta Dirampas Negara
VIDEO: Libur Natal di New York Dimeriahkan Etalase Hias
Momen Libur Nataru, Komeng Tinjau Langsung Kesiapan Tol Cipularang dan Padaleunyi
5 Resep Seduhan Kayu Manis Hangat untuk Turunkan Kolesterol, Gula Darah dan Darah Tinggi
Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK, Mobil Lexus Hitamnya Pakai Kode Rahasia
Israel Minta Diplomatnya Dorong Penetapan Houthi Sebagai Organisasi Teroris
Buntut Skandal Hamili Moon Gabi, Jung Woo Sung Dinobatkan Sebagai Aktor Korea Berperilaku Terburuk 2024 Versi Sanddalki Awards
Deretan Aksi Cagub Kalah Pilkada Ini Cuma Hoaks, Ada yang Curhat sampai Nangis
Polisi Bakal Hentikan Proses Penyidikan Kasus Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih
Masa Depan Alexander-Arnold di Persimpangan, Liverpool Masih Galau Soal Penggantinya
Meramal Harga Emas 2025, Makin Mahal atau Lebih Murah?