Liputan6.com, Jakarta - Dalam memilih menteri yang bergabung dalam Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata tidak hanya mempertimbangkan kemampuan seseorang dalam menangani masalah di sektor tertentu. Jokowi juga mempertimbangkan kemampuan lobi-lobi dari sosok tersebut.
Salah satu yang mempunyai kemampuan lobi-lobi yang cukup mumpuni dengan negara lain adalah Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN) Rini Soemarno.
"China itu siapa, Bu Menteri BUMN, karena dalam kabinet itu dibagi negara ini siapa, negara ini siapa, jadi untuk China itu ke Bu Menteri (BUMN)," cerita Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono di kantornya, Selasa (13/10/2015).
Oleh sebab itu, untuk mengembangkan infrastruktur di Indonesia, Menteri Basuki terus berkoordinasi dengan Menteri Rini. Pasalnya, Menteri Rini bisa menghubungkan Indonesia dengan beberapa lembaga pembiayaan dari China, salah satunya adalah Exim Bank of China.
Basuki melanjutkan, salah satu proyek infrastruktur yang mendapat pembiayaan dari Exim Bank of China adalah jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Dalam proyek tersebut, Menteri Basuki berharap agar Menteri Rini bisa melobi Exim Bank of China untuk bisa mempercepat proses administrasi pemberian pinjaman. Diharapkan, proses administrasi bisa berjalan hanya dalam waktu 3 bulan saja dari yang sebelumnya dijanjikan 23 bulan.
"Saya sudah berikan dokumen-dokumen ke beliau (Menteri BUMN) untuk Bank Exim, mudah-mudahan November ini bisa disetujui," tegas Menteri Basuki.
Seperti diketahui, Menteri Rini juga telah memutuskan untuk menindaklanjuti proses business to business (b to b) antara perusahaan BUMN dengan China mengenai proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Keputusan itu dilalui setelah ia menyatakan proposal kereta cepat milik Jepang, gugur. Hal itu karena Jepang tetap mengajukan adanya jaminan proyek dari pemerintah melalui APBN. Rencananya proyek kereta cepat tersebut tidak lagi dengan kecepatan maksimal 350 km per jam namun hanya sekitar 220 km per jam. (Yas)*
Di Kabinet Kerja, Menteri Rini Dikenal Paling Dekat dengan China
Salah satu proyek infrastruktur yang mendapat pembiayaan dari Exim Bank of China adalah jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan.
diperbarui 13 Okt 2015, 14:00 WIBMenteri BUMN Rini Soemarno saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI, Jakarta, Selasa (6/10/2015). Komisi VI menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada 23 BUMN senilai Rp.34,32 triliun.(Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Liga Inggris: Nicolas Jackson Bersinar, Chelsea Sikat Leicester
Gandeng BYD, PLN Kenalkan Fitur Home Charging Services di GJAW 2024
Paslon Dukungan Presiden Prabowo Diprediksi Memenangi Pilkada Garut 2024
Tinggal Beberapa Hari Lagi, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Yakini Pilkada di Jatim Demokratis
Tips Skripsi Selesai 1 Bulan: Panduan Lengkap Menyelesaikan Tugas Akhir dengan Cepat
Pilbup Bogor, 20 Ribu Pendukung Padati Kampanye Akbar Rudy Susmanto-Jaro Ade
PUSAKA IndonesiaTimur: LHM-Ges Unggul Telak di Pilbup Buru Selatan
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Egy Maulana Vikri Menangkan Dewa United atas Bali United
Taraf Hidup Petani Mangga di Bondowoso Ini Meningkat Usai Diberdayakan BRI
Keluarga Kaya Pemilik Louis Vuitton Akuisisi Klub Sepak Bola Paris FC, Bakal Jadi Saingan PSG?
Roti dan Garam, Ini 2 Benda yang Kemungkinan Akan Diberi oleh Tetangga Jika Anda Pindah ke Jerman
Dukung Khofifah-Emil, Kaesang Sebut Pembangunan Jatim Harus Dilanjutkan