Liputan6.com, Samarinda - Kondisi udara di atas Bandara Temindung, Samarinda, Kalimantan Timur masih diselimuti kabut asap. Akibatnya, aktivitas penerbangan kembali terganggu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (13/10/2015), jarak pandang yang berada di kisaran 1.000 hingga 1.500 meter, membuat otoritas bandara tidak mengizinkan adanya aktivitas penerbangan.
Advertisement
Para penumpang yang telah memiliki tiket menunggu di ruang tunggu bandara berharap, bandara kembali dibuka dan dapat mengantarkan mereka menuju kota tujuan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung memantau melalui Satelit Terra, jumlah titik api meningkat dari 37 titik menjadi 144 titik api. Titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Kutai Kertanegara yang disinyalir hasil dari pembukaan lahan untuk berladang.
Kondisi yang sama juga terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kepekatan asap membuat cahaya lampu kendaraan tampak samar. Hal ini membahayakan lalu lintas di jalan raya tapi juga di Sungai Musi.
Selain itu, jarak pandang yang hanya 400 meter membuat aktivitas pelayaran di sungai terpanjang di Sumatera ini lumpuh. 73 titik api yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir membuat asap belum juga hilang.
"Titik api masih ada di Ogan Komering Ilir. Tapi sekarang jauh berkurang dibandingkan beberapa hari yang lalu. Hari ini terpantau 73 buah hot spot," ungkap Kepala BMKG Sumatera Selatan Muhammad Irdham.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan tengah sibuk bekerja sama dengan tim dari Malaysia yang membantu mengoperasikan pesawat bombardir. Sebanyak 4 ton air disiapkan untuk menyuci pesawat ini setelah melakukan tugasnya memadamkan kebakaran lahan gambut.
Selain itu sejumlah drum berisi cairan kimia untuk pemadaman api juga telah disiapkan. (Mar/Mvi)