Filipina Buka Suara soal Temuan Diduga MH370 di Hutan Terpencil

Pemerintah Filipina bersikeras menyatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines yang hilang 8 Maret 2014 itu tak jatuh ke sebuah pulau terpencil.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Okt 2015, 15:32 WIB
Malaysia Airlines

Liputan6.com, Manila - Klaim seorang seorang pria menemukan puing pesawat di hutan Filipina diduga Malaysia Airlines MH370 berbuntut panjang. Setelah heboh pemberitaannya di banyak media, kini pihak Manila pun buka suara. 

Pemerintah Filipina bersikeras menyatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines yang hilang 8 Maret 2014 itu tak jatuh ke sebuah pulau terpencil Filipina. Seperti kabar yang berhembus setelah muncul klaim pemuda menemukan puing dan menjadi berita utama.

Meskipun laporan tersebut belum dapat dipercaya kebenarannya, beberapa media di Inggris, Amerika Serikat, Singapura dan di tempat lain sudah mengutipnya. Mereka menuliskan bahwa pesawat yang ditemukan di pulau itu kemungkinan MH370.

Pihak berwenang Filipina mengatakan tidak ada puing-puing pesawat yang ditemukan. Mereka pun mempertanyakan kredibilitas saksi tersebut.

"Kami mengirim orang ke lokasi di mana dilaporkan ada puing akibat kecelakaan pesawat, dan hasilnya negatif. Ada seseorang yang menyebarkan cerita itu, tetapi ia tidak memiliki bukti kebenarannya. Dan orang yang menyebarkan berita itu telah menghilang entah ke mana," ucap wakil direktur polisi Tawi-Tawi, Inspektur Glenn Roy Gabor seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (13/10/2015).

Gabor mengatakan bahwa jika sebuah pesawat besar jatuh di Pulau Sagbay, seperti yang diklaim pria itu kepada polisi Malaysia. Seharusnya warga setempat pasti telah mengetahuinya.

"Kami mewawancarai orang-orang lokal dan mereka mengaku tak melihat apa-apa. Itu adalah daerah kecil. Tidak mungkin mereka tidak melihat sesuatu seperti itu," tuturnya.

Gubernur Tawi-Tawi, Nurbert Sahali juga merilis pernyataan yang mengatakan tidak ada puing-puing telah ditemukan.

Sekelompok remaja Filipina itu mengklaim menemukan puing pesawat Malaysia Airlines MH370 saat tengah berburu di hutan. Ketika itu salah satu dari mereka tersandung puing kapal terbang di Pulau Sugbay Tawi Tawi pada awal September. (Baca: Sekelompok Remaja Klaim Temukan Puing MH370 di Hutan Filipina)

Kelompok remaja itu juga dilaporkan menemukan sisa-sisa kerangka di kursi pilot dan kabin, serta sepotong kain mirip bendera Malaysia.

Meskipun tidak ada foto-foto reruntuhan, laporan tentang dugaan penemuan telah diajukan kepada polisi Sandakan di Malaysia. Laporan itu dibuat oleh paman salah satu remaja, Jamil Omar yang berprofesi sebagai seorang teknisi audiovisual lokal.

Pihak berwenang Malaysia dilaporkan sedang menyelidiki klaim penemuan puing pesawat di Filipina bulan lalu itu, terkait kemungkinan MH370 yang hilang kontak sejak 8 Maret 2014.

Nasib penumpang penerbangan MH370 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing yang hilang kontak pada Maret tahun lalu dengan 239 orang di dalamnya hingga kini masih menjadi misteri.

Sebelumnya pada Juli, bagian sayap dari jet itu ditemukan terdampar di sebuah pantai di Samudera Hindia pada bulan Juli, sisa pesawat belum ditemukan. Pihak berwenang meyakini Boeing 777 itu jatuh ke Samudera Hindia, tetapi penyelidikan besar-besaran telah gagal menemukan badan utama pesawat atau menentukan mengapa hal itu hilang.

Benda diduga bagian sayap Malaysia Airlines MH370 di La Reunion, Prancis dekat Samudera Hindia. (Reuters)

Satu-satunya titik terang dalam pencarian adalah penemuan bagian sayap atau flaperon sepanjang 2 meter yang terdampar di pantai Pulau Reunion, di dekat Prancis di Samudera Hindia.

Pihak berwenang kemudian mengonfirmasi itu adalah bagian dari MH370. Dalam konfirmasi pertama memicu analisa pesawat berakhir tragis di Samudera Hindia. Tapi penemuan itu tak bisa menguak lebih banyak tentang kecelakaan nahas tersebut.

Dengan tidak adanya bukti, ada banyak petunjuk yang salah dan teori konspirasi yang muncul di publik. (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya