Liputan6.com, Jakarta Pembahasan status tuan rumah final Piala Presiden 2015 yang digelar di Polda Metro, Selasa (13/10/2015) berlangsung alot. Hingga sore, belum juga dicapai titik temu terkait arena pertempuran bagi Persib Bandung Vs Sriwijaya FC.
Sejak awal, pihak promotor Mahaka Sports and Entertainment sebenarnya telah menjadwalkan partai puncak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/10/2015). Namun lolosnya Persib sebagai salah satu finalis memaksa Mahaka menyiapkan dua stadion alternatif, yakni I Wayan Dipta (Bali) dan Manahan (Solo).
Advertisement
Langkah ini diambil untuk menghindari gesekan bobotoh-sebutan bagi pendukung Persib-dengan pendukung Persija Jakarta, Jakmania. Apalagi, Jakmania juga dengan tegas menolak kehadiran final Piala Presiden 2015 di Ibu Kota.
Kemarin, Vice President Mahaka Sports Cahyadi Wanda, sempat memastikan final bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan Jakarta, Minggu (18/10/2015). Cahyadi bahkan sudah mengirimkan email kepada para peserta untuk memberitahukan keputusan tersebut. (Lihat berita selengkapnya pada tautan ini).
Namun belakangan status ini kembali mengambang. Pasalnya, pertemuan yang digelar pihak promotor dengan Polda Metro Jaya, hari ini, belum juga membuahkan keputusan final. "Tunggu keputusan Kapolda malam ini. Masih ada rapat di Trunojoyo (Mabes Polri)," ujar CEO Mahaka, Hasani Abdulgani usai pertemuan, sore tadi.
"Saya masih menunggu keputusan kepolisian. Dari awal Mahaka prefer di GBK, namun melihat finalisnya ada Persib, jadi kami siapkan dua venue untuk menggelar ini. Sekarang semuanya tergantung pihak kepolisian," kata Hasani.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian. Menurut Tito, pihaknya masih berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk memastikan status tuan rumah final Piala Presiden 2015.
"Untuk saat ini kami siap. Tapi masalah kepastian mengenai GBK sebagai tuan rumah final akan diupayakan malam ini," ujarnya kepada wartawan.
Selain dihadiri oleh pihak promotor dan kepolisian, pertemuan juga diikuti oleh wakil-wakil dari kelompok suporter, seperti ketua Jakmania (pendukung Persija Jakarta) Richard Achmad dan Ketua Viking (fans Persib Bandung) Heru Joko. Selain itu, hadir juga perwakilan dari Aremania (fans Arema Cronus) serta Singa Mania (fans Sriwijaya FC). (Ton/Rco)