Penggunaan Pewarna Alam di Banyuwangi Batik Festival 2015

Di Banyuwangi Batik Festival 2015, Anita Yuni tampilkan koleksi busana yang menggunakan pewarna alam.

oleh Bio In God Bless diperbarui 13 Okt 2015, 19:00 WIB
Foto: Banyuwangikab.go.id

Liputan6.com, Banyuwangi Perhelatan Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang digelar Sabtu lalu (9/10/2015) melibatkan sejumlah para pelaku fesyen asal Banyuwangi. Salah satunya adalah Anita Yuni, desainer fesyen asal Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Pada event tersebut, Anita menampilkan rancangan busana batik hasil desainnya yang dirangkum dalam tema `Imaginary Angel - Sritanjung’s Soul`.

Bagi Anita Yuni, keterlibatannya di BBF kali ini begitu spesial. Betapa tidak, setelah tahun lalu berhasil menampilkan sejumlah rancangannya dengan apik, Anita kembali dipilih untuk menyuguhkan desainnya di BBF 2015 ini. Insiprasi koleksinya di tahun ini adalah Putri Sritanjung dari legenda Banyuwangi.

Bahan yang dipilih desainer askseoris `Hijabox` ini sangat simple, yakni batik cap Banyuwangi. Menurutnya batik cap lebih simple dan merakyat. Bahan yang digunakannya juga menggunakan pewarna alam.

“Pewarna alam tidak akan menimbulkan alergi di kulit seperti reaksi yang bisa ditimbulkan dari pewarna sintetis. Selain itu pewarna alam lebih ramah lingkungan dan menampilkan warna yang lebih lembut dan elegan,” urai Anita, seperti dikutip dari rilis media yang diterima Liputan6.com.

Dengan konsep yang diusungnya itu, Anita mengaku total dalam mempersiapkan rancangannya di BBF ini. Anita, membutuhkan waktu satu tahun, mulai dari riset konsep, proses mendesain sampai penjahitan. “Enam bulan terakhir ini fokus pada penjahitan dan pemasangan detail aksesoris pakaian. Hampir semua penjahit dan pekerja saya minta kerja ekstra agar bisa selesai tepat waktu,” beber Anita.

Ada 6 desain yang ditampilkan Anita pada BBF kali ke-3 tersebut.

 

(bio/igw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya